Kabar Corona Dunia: Trump Putus Hubungan dengan WHO hingga Saudi Buka Masjid

31 Mei 2020 7:38 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita mengenakan masker saat beraktivitas di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita mengenakan masker saat beraktivitas di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
ADVERTISEMENT
Lima bulan setelah kasus pertama ditemukan di Wuhan pada Desember 2019, virus corona telah menginfeksi 6 juta orang di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Data John Hopkins University and Medicine menyebutkan jika angka kematian telah mencapai 368 ribu pada Sabtu (30/5).
Upaya menghalau penyebaran COVID-19 memang masih melahirkan drama. Misalnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memutus kerja sama dengan WHO karena dituding menjadi boneka China. Kasus Brasil juga masih terus bertambah.
Meski masih ada penambahan jumlah kasus, beberapa negara mulai melonggarkan pengetatan yang mereka terapkan beberapa bulan berakhir. Liga sepak bola mulai bergulir. Tempat umum mulai bisa dikunjungi.
Berikut rangkuman kabar corona dari seluruh dunia:
Trump Akhiri Kerja Sama AS dengan WHO
Presiden AS Donald Trump menghadiri peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Dragon Crew, Sabtu (30/5). Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Bagi Trump, sikap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melewati batas. Presiden AS itu akhirnya mengakhiri kerja sama karena WHO menolak agenda reformasi organisasi versinya.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menuruti kehendak AS, Trump menuding WHO malah menjadi perpanjangan tangan kepentingan China. Pada 18 Mei lalu, Trump bersurat kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk melakukan perubahan organisasi paling lambat 30 hari. Namun tak jelas reformasi seperti apa yang diinginkan Trump.
Trump terus menyerang WHO sebagai antek China. “China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar $ 40 juta per tahun, dibandingkan dengan apa yang telah dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar $ 450 juta per tahun," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/5).
Pemutusan kerja sama ini memiliki konsekuensi berakhirnya kucuran dana segar AS terhadap WHO. Trump mengaku bakal mengalihkan dana yang ada kepada organisasi kesehatan yang lebih membutuhkan.
ADVERTISEMENT
New York Akan Buka Fasilitas Umum 8 Juni
Sejumlah warga menerapkan social distancing saat bersantai di Domino Park, Brooklyn, New York, AS, Sabtu (16/5). Foto: Reuters/Eduardo Munoz
Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan akan melonggarkan aturan lockdown dengan kembali membuka sejumlah fasilitas umum pada 8 Juni mendatang.
"Kami berada di jalur yang tepat untuk kembali membuka (aktivitas) pada 8 Juni. Pembukaan kembali tidak berarti kita akan kembali ke keadaan semula," kata Cuomo.
Selain itu, Cuomo menuturkan sekitar 400.000 warga New York juga dapat kembali bekerja di kantor mulai 8 Juni.
Negara bagian New York mencatat 360 ribu kasus positif dengan angka kematian per Sabtu (30/5). Pertumbuhan kasus baru dan pasien meninggal harian telah melandai dalam sepekan terakhir.
Pasien Sembuh COVID-19 di Jerman Tembus 82 persen
Seorang pria menggunakan masker berjalan di Cologne, Jerman. Foto: REUTERS / Thilo Schmuelgen
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno, mengungkapkan bahwa angka kesembuhan di negara penugasannya tinggi.
ADVERTISEMENT
Jerman menempati urutan ke-8 kasus corona terbanyak di dunia. Namun, Jerman mencatat 82 persen kesembuhan dengan jumlah 164 ribu pasien. "164 ribu (pasien corona) sembuh dan menunjukkan angka kesembuhan capai 82 persen," ungkap Arif saat jumpa pers virtual bersama BNPB, Sabtu (30/5).
Raihan positif ini membuat Jerman mulai melonggarkan lockdown. Bahkan, pada 16 Mei, kompetisi Liga Jerman dimulai kembali. "Sejak lockdown pertama sampai liga main itu adalah waktu yang enggak lama, 2 bulan, dari jumlah infeksi yang tinggi jadi 50 orang per 100 ribu, enggak lama 2 sampai 3 bulan. Ini prestasi yang positif di masyarakat internasional," ucap Arif.
Jerman Kucurkan 3,5 miliar Euro untuk Penelitian Vaksin
Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. Foto: Dok. Istimewa
Selain catatan positif Jerman, Dubes Arif Havas Oegroseno juga mengungkapan upaya penemuan vaksin. Jerman telah mengucurkan 3,5 miliar Euro untuk dana penelitian vaksin. "Jerman juga memiliki kebijakan yang cepat tentang vaksin. Jadi dana research vaksin itu sudah mencapai 3,5 miliar Euro," ujar Arif dalam live streaming melalui akun BNPB, Sabtu (30/5).
ADVERTISEMENT
Penelitian vaksin ini diharapkan akan segera rampung dan diumumkan pada awal Juni mendatang. Penelitian vaksin di Jerman sendiri telah sampai tahap pengujian pada manusia.
"Dan pada tanggal 23 April lalu, clinical trial, tes untuk COVID-19 terhadap manusia sudah dilakukan. Sudah ada 200 subject. Awal Juni ini diharapkan sudah ada pengumuman dari perusahaan-perusahaan dan pemerintah Jerman yang terlibat pembuatan vaksin," jelasnya.
Brasil Masuk 5 Besar Negara dengan Jumlah Kasus Kematian Tertinggi
Petugas menggunakan pakaian pelindung mengubur peti jenazah pasien yang terinfeksi virus corona di pemakaman Vila Formosa, Sao Paulo, Brasil. Foto: REUTERS / Amanda Perobelli
Kementerian Kesehatan Brasil kembali mengumumkan jumlah kasus kematian warga akibat virus corona. Pada Jumat (29/5), tercatat ada penambahan sebanyak 1.124 kasus kematian.
Kini jumlah warga di Brasil yang meninggal akibat virus corona mencapai 27.878 orang. Jumlah menjadikan Brasil menempati urutan ke-5 di dunia dengan kasus kematian terbanyak.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Spanyol berada di urutan ke-5 dengan jumlah pasien meninggal akibat virus corona. Tercatat, 27.121 pasien meninggal di sana.
Kasus penyebaran virus corona di Brasil juga kian memburuk. Kini jumlah warga Brasil yang positif mengidap virus corona mencapai 465.166 orang.
Pemerintah Saudi Kembali Buka Masjid
Umat muslim berdoa saat menyambut malam Lailatul Qadar dengan menerapkan jaga jarak selama bulan suci Ramadan di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (19/5). Foto: REUTERS
Sekitar 90 ribu masjid di Arab Saudi, kecuali Masjidil Haram, akan mulai buka akhir pekan ini usai libur selama lebih dari dua bulan akibat wabah virus corona.
"Kami telah mengeluarkan arahan untuk orang tua dan anak-anak tidak boleh datang ke masjid dulu. Lalu, perlu memakai masker dan mencuci tangan sebelum pergi ke masjid," ungkap Menteri Agama Islam Abdullatif Al-Asheikh.
Pemerintah Saudi juga telah mengeluarkan sejumlah aturan bagi jemaah yang hendak ke masjid, mulai dari menjaga jaga jarak 2 meter antarjemaah, wajib memakai masker, hingga membawa sajadah sendiri ke masjid.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT