Kabar Corona Dunia: Uji Coba Novavax di Inggris hingga Korsel Perluas Pembatasan

13 Maret 2021 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus corona di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus corona di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
ADVERTISEMENT
Dunia masih bertarung melawan pandemi corona. Tercatat, sudah 119 juta warga di berbagai negara terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 95 juta pasien sembuh dan 2,6 juta lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Demi menekan penularan, sejumlah negara sudah memulai program vaksinasi corona. Seperti di Korsel, yang memperluas pembatasan demi menyukseskan vaksinasi.
Vaksin corona pun banyak dikembangkan sejumlah pihak demi memenuhi kebutuhan dunia. Seperti di Inggris yang telah melaksanakan uji coba vaksin Novavax untuk memerangi varian corona baru.
Berikut kumparan merangkum kabar corona dunia yang terjadi sejauh ini:
Orang-orang memakai masker untuk menghindari penyebaran virus corona di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/5). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperluas aturan pembatasan sosial sebagai upaya menyukseskan program vaksinasi massal.
Dikutip dari Reuters, perluasan aturan ini termasuk larangan adanya pertemuan pribadi yang dihadiri lebih dari 4 orang.
Sebelumnya, program vaksinasi corona di Korsel telah mengizinkan lansia berusia 65 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca. Kebijakan itu merupakan bagian dari target vaksinasi 70 persen dari total populasi.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (11/3), Korea Selatan telah memberikan vaksin COVID-19 kepada 546.277 orang berdasarkan data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). Vaksin yang digunakan adalah Pfizer dan AstraZeneca.
Ilustrasi Vaksin Novavax. Foto: JUSTIN TALLIS/AFP
Perusahaan vaksin COVID-19 Novavax Inc menyebut vaksinnya 96 persen efektif mencegah corona, serta 86 persen ampuh melawan varian baru virus corona di Inggris. Kabar tersebut diungkapkan oleh Novavax Inc pada Kamis (11/3).
Mengutip Reuters, hal tersebut diperoleh dari uji coba tahap akhir yang dilakukan di Inggris. Novavax Inc juga menyebutkan tidak ada kasus kasus penyakit parah atau kematian di antara mereka yang mendapatkan vaksin Novavax.
Hal ini menandakan bahwa vaksin Novavax dapat menghentikan efek yang lebih buruk dari virus corona. Uji coba di Inggris sendiri melibatkan lebih dari 15 ribu orang berusia 18 hingga 84 tahun.
Ilustrasi perusahaan Johnson & Johnson. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vaksin corona yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson sudah dapat digunakan di negara-negara Uni Eropa (UE). Vaksin itu mendapatkan izin dari Badan Obat-obatan Eropa (EMA).
Vaksin Johnson & Johnson akhir-akhir ini menjadi sorotan. Tidak seperti vaksin-vaksin lainnya yang membutuhkan dua dosis, vaksin Johnson & Johnson hanya membutuhkan satu dosis.
Vaksin ini menjadi vaksin keempat yang mendapatkan izin dari EMA, setelah vaksin Comirnaty yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, vaksin Moderna, dan vaksin AstraZeneca. Izinnya pun cepat dikeluarkan. Hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Efikasi vaksin Johnson & Johnson adalah 67 persen dan dapat mencegah infeksi virus corona hanya dalam waktu dua minggu setelah penyuntikan.
Meskipun efikasi vaksin ini lebih rendah dari vaksin-vaksin lainnya, dalam uji klinis vaksin ini tetap mampu melawan gejala-gejala serius dari infeksi virus corona.
Para jemaah haji tiba di Bandara King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (25/7). Foto: Kementerian Media Arab Saudi
ADVERTISEMENT
Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) mengkonfirmasi 17 Mei (5 Syawal) sebagai tanggal dibukanya kembali bandara internasional dan seluruh bandara di wilayah kerajaan Arab Saudi.
Dikutip dari Saudi Gazette, merujuk surat edaran yang diterbitkan pada Rabu (10/3), GACA menyampaikan adanya perubahan tanggal yang disebutkan dalam surat edaran sebelumnya terkait perizinan bagi warga Saudi untuk bepergian ke luar negeri.
Dalam surat edaran sebelumnya yang dikeluarkan pada 12 Januari, GACA menginfokan kepada seluruh maskapai tentang tanggal yang ditentukan terkait dibukanya kembali layanan penerbangan yaitu pada 31 Maret.
Sementara berdasarkan surat terbaru, pembukaan rute internasional mulai efektif berlaku mulai pukul 1:00 waktu setempat pada tanggal 17 Mei (5 Syawal 1442).
Presiden Turki, Erdogan melakukan suntik vaksin COVID-19. Foto: Murat Cetinmuhurdar/PPO/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan pemerintah memasang target untuk merampungkan vaksinasi sekitar 50 juta orang sebelum musim gugur atau September mendatang. Upaya itu dilakukan usai terus melonjaknya kasus harian corona di Turki pada awal tahun 2021 ini.
Dikutip dari Reuters, Turki dengan total populasi sebanyak 83 juta penduduk, sejauh ini telah melakukan vaksinasi terhadap 10,56 juta penduduknya. Capaian itu menempatkan Turki di peringkat teratas negara-negara besar dalam hal vaksinasi corona.
"Jika kami dapat memvaksinasi 50 juta penduduk kami sebelum musim gugur seperti yang kami rencanakan, pandemi tidak akan lagi menjadi beban berat bagi kami," ujar Koca.
Putri Victoria dari Swedia Foto: Getty Images
Pihak Kerajaan Swedia menyebut bahwa Putri Mahkota Swedia Victoria dan suaminya Pangeran Daniel dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Meski dinyatakan positif corona, dikutip dari Reuters, baik Putri Victoria maupun suaminya hanya mengalami gejala ringan. Pihak Pengadilan Kerajaan Swedia menambahkan, bahwa keduanya juga dikarantina dengan kedua anak mereka, Putri Estelle dan Pangeran Oscar.
"Putri Mahkota dan Pangeran Daniel menunjukkan gejala ringan, tetapi dilihat dari keadaannya keduanya merasa sehat," kata pihak kerajaan.
Petugas memegang botol vaksin Universitas Oxford / AstraZeneca di Princess Royal Hospital, Haywards Heath, West Sussex, Inggris. Foto: Gareth Fuller / PA Wire / Pool /REUTERS
AstraZeneca diprediksi akan mengurangi pasokan vaksin COVID-19 ke negara-negara anggota Uni Eropa.
Pengurangan tersebut mencapai 2/3 dari kewajiban kontrak dan turun 25 persen dari janji yang dibuat pada Februari 2021. AstraZeneca kemungkinan besar hanya bisa mengirimkan 30 juta dosis vaksin ke Uni Eropa.
Informasi tersebut didapat Reuters dari dokumen AstraZeneca yang dibagikan ke Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Dalam dokumen itu, AstraZeneca menyatakan akan mengirim 30,1 juta dosis vaksin sampai akhir Maret dan 20 juta dosis lainnya pada April.
Polisi memblokir jalan menuju gedung Parlemen di Port Moresby, Papua Nugini. Foto: NESS KERTON/AFP
Papua Nugini menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Lonjakan tersebut membuat rumah sakit kewalahan hingga mengalami kekurangan tempat tidur.
Mengutip Aljazeera, laporan penularan klaster corona di Papua Nugini berjumlah besar. Bahkan banyak pekerja rumah sakit juga terdiagnosis terkena corona.
Gugus Tugas Badan Gabungan Papua Nugini melaporkan 1.819 kasus positif corona dan 21 angka kematian pada 9 Maret 2021. Angka tersebut hampir dua kali lipat jumlah kasus yang dilaporkan dalam satu bulan.
Menurut para ahli, Papua Nugini memiliki tingkat pengujian COVID-19 yang rendah dan ini mengkhawatirkan. Hanya 5.420 per 1 juta dari warga negara tersebut yang telah diuji. Jumlah itu kecil dibanding Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, menjadi episentrum dari pandemi COVID-19. Di sana, rumah sakit sudah sangat kekurangan sumber daya. Pasien dengan gejala juga memenuhi tempat tidur rumah sakit.
“Rumah sakit menghadapi ketidakmampuan yang signifikan untuk mengatasi tidak hanya pasien COVID-19, tetapi juga dengan semua kondisi kesehatan lain yang orang-orang cari pertolongannya,” ucap CEO St. John Ambulance Papua Nugini, Matt Cannon.