Kabar Corona Dunia: Varian Baru Ada di 60 Negara; Malaysia Perluas Lockdown

21 Januari 2021 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang perawat menguji pasien untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia. Foto: Loren Elliott/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perawat menguji pasien untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia. Foto: Loren Elliott/Reuters
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum kabar corona dunia, Rabu (10/1). Mulai dari varian baru COVID-19 terdeteksi di 60 negara hingga Malaysia memperluas lockdown.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini penularan harian COVID-19 masih terus terjadi. Tercatat jumlah kasus positif kini mencapai 96.727.446 orang di mana 2.068.303 pasien meninggal dunia.
Amerika Serikat, India dan Brasil masih menjadi tiga negara dengan kasus positif terbanyak. Kasus positif virus corona di tiga negara itu di atas 8,4 juta orang.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia:
Direktur eksekutif WHO, Mike Ryan. Foto: Christopher Black/WHO via REUTERS

WHO: Varian Baru Virus Corona Inggris Terdeteksi di 60 Negara

WHO melaporkan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris telah terdeteksi di sekitar 60 negara dunia. Kabar tersebut diumumkan pada hari Rabu (20/1) dan angka tersebut telah bertambah 10 dibandingkan minggu lalu.
Varian baru virus corona dari Inggris pertama kali ditemukan pada Desember 2020. WHO memperkirakan strain baru Inggris ini akan lebih cepat menular 50-70 persen dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan strain corona baru dari Afrika Selatan, juga telah menyebar di beberapa negara di dunia. Kini tercatat sebanyak 23 negara dan wilayah yang terinfeksi varian baru virus corona dari Afrika Selatan.
Meski menular dengan cepat, kedua varian baru corona tersebut tidak dianggap lebih mematikan. Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka efektif untuk melawan strain baru tersebut.
Orang-orang tiba di peron stasiun Ostreuz saat lockdown di Berlin, Jerman, Senin (2/11). Foto: Annegret Hilse/Reuters

Jerman Perpanjang Lockdown hingga 14 Februari

Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan perdana menteri negara bagian sepakat memperpanjang lockdown hingga 14 Februari. Kebijakan ini berlaku setelah muncul 35 kasus varian baru virus corona di Jerman yang lebih cepat menular.
Lockdown di Jerman sebelumnya akan berakhir pada 31 Januari. Dampak perpanjangan lockdown, pemerintah akan menutup sebagian besar toko non-esensial, menutup sekolah, tempat pariwisata, hingga sarana olahraga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perusahaan harus mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah hingga 15 Maret jika memungkinkan.
Pemerintah juga mengimbau warganya untuk mengenakan masker medis atau masker FFP2 dengan perlindungan tinggi saat di transportasi umum atau berbelanja di supermarket.
Singapore Airlines Foto: Shutter stock

Singapore Airlines Siap Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Lakukan Vaksinasi

Maskapai penerbangan nasional Singapura, Singapore Airlines, mengaku siap menjadi maskapai pertama di dunia yang semua awaknya divaksinasi COVID-19.
Maskapai tersebut juga telah mengkonfirmasi bahwa mulai dari pilot, kru di bandara, pramugari, dan siapa pun yang pekerjaannya memerlukan kontak dengan publik, telah ditawari vaksin virus corona gratis oleh Pemerintah Singapura. Negara tersebut telah membeli vaksin Pfizer, yang membutuhkan dua kali suntikan.
ADVERTISEMENT
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Singapura karena menjadikan sektor penerbangan sebagai prioritas dalam latihan vaksinasi negara," ungkap CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong, dalam sebuah pernyataan resmi.
Sebanyak 5.200 karyawan SIA telah mendaftar untuk vaksinasi. Penyuntikan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Phong, bersama Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung menjadi bagian bersama beberapa warga Singapura yang pertama kali divaksinasi COVID-19.
Phong mengungkapkan, bahwa suntikan pertama dari 2 kali suntikan yang dilakukan prosedurnya tidak menyulitkan dan menyakitkan. Ia menyebut setelah divaksinasi, awak kabin akan sedikit terbebas dari ketatnya protokol kesehatan COVID-19.
Tentara melakukan pemeriksaan saat lockdown di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Lim Huey Teng/Reuters

Malaysia Perluas Wilayah Lockdown

Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang pembatasan lockdown di sebagian besar wilayannya. Keputusan ini diumumkan pada Selasa (19/1) akibat meningkatnya infeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Menteri Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan lockdown akan diperluas pada enam negara bagian lainnya mulai hari Jumat (22/1). Aturan ini berlaku dua minggu ke depan.
Hanya wilayah timur Sarawak saja yang tidak akan melakukan lockdown. Namun di sana telah diberlakukan aturan pembatasan yang ketat.
Perdana Menteri Malaysia, Muhyuddin Yassin, tindakan lockdown diperlukan karena sistem perawatan kesehatan negara telah berada di titik puncak. Malaysia kini juga berada di bawah pemerintahan darurat yang diberlakukan untuk pandemi virus corona.
Sebelumnya pada pekan lalu, Kuala Lumpur dan enam negara bagian lainnya telah melakukan lockdown selama dua minggu.
Beberapa sektor perekonomian, termasuk manufaktur, perkebunan, dan konstruksi diizinkan untuk tetap buka namun larangan untuk melakukan perjalanan dalam negeri diberlakukan.
ADVERTISEMENT