Kabar dari Wisma Atlet: Keterisian Tinggal 33,47%, Kesembuhan Corona 95,12%

31 Maret 2021 19:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
Sudah setahun Wisma Atlet Kemayoran dialihfungsikan menjadi RS Darurat COVID-19 di Jakarta. Kabar baiknya, tingkat hunian di Wisma Atlet semakin hari semakin menurun, mengikuti perkembangan kasus positif corona nasional dan Jakarta yang juga menunjukkan tren penurunan.
ADVERTISEMENT
Koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono, mengungkapkan per Rabu (31/3), hunian di Wisma Atlet tinggal berkisar 33,47 persen. Dengan jumlah pasien yang dirawat berjumlah 2.006 orang.
"Kita bersyukur hari ini sudah lebih menurun dari hari-hari kemarin. Dan di Wisma Atlet saat ini huniannya 33,47 persen jadi sudah di bawah 50 persen. Saya kira dari sebulan lalu 80 persen turun menurun sampai saat ini 33,47 persen," jelas Tugas dalam diskusi di YouTube BNPB, Rabu (31/3).
Kabar baik lainnya adalah jumlah kesembuhan pasien corona yang menjalani perawatan di Wisma Atlet juga tinggi, yakni 95,12 persen.
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"Kondisi kesembuhan meningkat jadi 95,12 persen. Ini hal menggembirakan bagi kita di Wisma Atlet," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Ia menilai kondisi penurunan ini terjadi karena beberapa faktor, seperti pelaksanaan PPKM skala mikro dan vaksinasi corona. Meski jumlah yang divaksin belum sesuai target, namun dinilai sudah bisa meningkatkan ketahanan antibodi masyarakat.
Dengan tren yang semakin membaik ini, diharapkan dapat terus mengendalikan laju penyebaran COVID-19, termasuk lewat vaksinasi. Juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem perekonomian Indonesia.
"Jadi mudah-mudahan ini memberikan gambaran pada suatu penurunan, tapi di sisi lain tetap harus waspada. Program vaksinasi tetap jalan, kita ingatkan vaksin tidak buat kita kebal," tutup Tugas.