Kabar Gembira: 2 Anak Badak Jawa di Ujung Kulon Memunculkan Harapan

17 Agustus 2021 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: Instagram/@btn_ujungkulon
zoom-in-whitePerbesar
Populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: Instagram/@btn_ujungkulon
ADVERTISEMENT
Kabar gembira datang dari Taman Nasional Ujung Kulon. Dua Anak Badak Jawa baru saja terekam kamera. Kemunculan dua anak badak ini memunculkan harapan pada keberlangsungan satwa langka ini.
ADVERTISEMENT
Dalam siaran pers Taman Nasional Ujung Kulon, Selasa (17/8), pada bulan April dan Juni 2021 muncul 2 ekor anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang terekam kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK.
"Ini adalah kelahiran kedua di tahun 2021, setelah kelahiran pertama 2 ekor anak Badak Jawa di bulan Maret lalu," demikian penjelasan pihak Taman Nasional.
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), diketahui adalah Warisan Dunia atau World Heritage yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991.
Menurut pihak Taman Nasional, kelahiran spesies endemik ini menjadi kabar bahagia di saat kondisi negara sedang dilanda pandemi COVID-19 dan menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.
ADVERTISEMENT
"Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa menjadi sebanyak 75 ekor," demikian penjelasan Taman Nasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno mengatakan kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) badak jawa dan habitatnya di TN Ujung Kulon.
Demikian juga optimisme bahwa tidak terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk Badak Jawa.
“Ibu Menteri LHK selalu menyampaikan pesan optimisme, bahwa kita terus memastikan tidak terjadinya kepunahan seluruh flagship species, termasuk juga Badak Jawa. Kelahiran anak Badak Jawa di tahun 2021 ini, merupakan bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia. Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu pelestarian Badak Jawa di TNUK yang juga merupakan kebanggaan masyarakat dunia ini,” tegas Dirjen Wiratno.
Dua anak badak Jawa terlihat di Ujung Kulon, Maret 2021. Foto: Twitter @SitiNurbayaLHK
Penjelasan Tentang Badak Jawa
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs WWF Indonesia, badak Jawa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(- ) Cula kecil dengan panjang sekitar 25 cm untuk badak jantan sementara badak betina hanya memiliki cula kecil atau tidak sama sekali.
(-) Berat badan antara 900 – 2.300 kg, dengan panjang badan 2 – 4 meter dan tinggi 1.7 meter.
(-_ Berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik
(-) Badak jantan mencapai fase dewasa setelah 10 tahun, sementara betina pada usia 5 sampai 7 tahun dengan masa mengandung selama 15 – 16 bulan.
(-) Bagian atas bibirnya meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting.
Masih dari situs WWF Badak Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-gunung di Jawa Barat, di antaranya berada hingga di atas ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 1960-an, diperkirakan sekitar 20 sd 30 ekor badak saja tersisa di TN Ujung Kulon.
ADVERTISEMENT
Populasinya meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 1967 hingga 1978 setelah upaya perlindungan dilakukan dengan ketat, yang didukung oleh WWF-Indonesia.
Sejak akhir tahun 1970-an, jumlah populasi Badak Jawa tampaknya stabil dengan angka maksimum pertumbuhan populasi 1% per tahun.