Kabar Gembira, Para Driver Ojol Masuk Prioritas dan Divaksin Maret

8 Februari 2021 9:14 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia. Foto: Satgas COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia. Foto: Satgas COVID-19
ADVERTISEMENT
Kemenkes telah melakukan vaksinasi corona ke tenaga kesehatan, targetnya 1,5 juta orang di akhir Februari. Sejauh ini, sudah setengah dari target menerima vaksinasi pertama.
ADVERTISEMENT
Per Minggu (7/2), total 784.318 nakes usia 18-59 tahun menerima suntikan pertama vaksin Sinovac. Sementara yang sudah menerima 2 dosis sebanyak 139.131 orang.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut tren penyuntikan harian terus naik. Jadi, ia optimistis 1,5 juta nakes akan divaksin hingga akhir Februari 2021.
Lalu, siapa yang akan disuntik vaksin Sinovac setelah nakes?
Jawabannya, 17 juta orang petugas pelayanan publik yang sehari-hari berhadapan dengan masyarakat. Termasuk anggota TNI/Polri.
Vaksinasi akan dimulai awal Maret. Menggunakan vaksin Sinovac yang diproduksi oleh Bio Farma.
Secara spesifik, di Jakarta dan Jawa Barat, pedagang pasar juga termasuk kelompok yang mendapatkan vaksinasi pada bulan Maret. Pekerjaan mereka dinilai esensial dan juga rawan penularan.
Fitur beri tip ke driver di aplikasi GOJEK. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Di era saat ini, ada satu pekerjaan lain yang perannya juga cukup penting. Yakni para driver ojek online (ojol), yang sehari-hari masih mengangkut penumpang, mengantar makanan hingga barang.
ADVERTISEMENT
Dengan mobilitas yang tinggi, driver ojol dianggap juga rawan tertular dan menularkan virus corona. Apalagi orang tanpa gejala (OTG) kini mendominasi kasus positif.
Lantas, apakah driver ojol akan menerima vaksin Sinovac bulan Maret ini?
"Masih difinalkan. Tapi salah satunya iya (driver ojol dan sopir angkutan umum)," kata jubir vaksinasi corona Kemenkes, Senin (8/2).
"Masuk kelompok divaksin bulan Maret," tegasnya.
Infografik Titik Lengah yang Bisa Buat Anda Terpapar Virus Corona. Foto: kumparan