Kabar Terbaru Kasus 01: Alami Long COVID-19, Darah Menggumpal dan Rambut Rontok

3 Maret 2021 15:58 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyintas virus corona, Sita Tyasutami. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Penyintas virus corona, Sita Tyasutami. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasien kasus 01 COVID-19 di Indonesia, Sita Tyasutami, bercerita pengalamannya berjuang memulihkan diri setelah sembuh. Ia juga mengungkap ada gejala Long COVID-19 yang kini dirasakannya.
ADVERTISEMENT
"Saya keluar RS butuh recovery butuh sebulan. Sampai Desember [2020] aku enggak ada gejala apa-apa, kalau Ibu [kasus 02] suka tiba-tiba fatigue, mudah lupa dan sebagainya," kata Sita yang merupakan warga Depok, dalam diskusi virtual di channel Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) pada Selasa (2/3) dan dikutip kumparan Rabu (3/3).
Sita merasa sehat dan pulih hingga akhir tahun 2020. Namun memasuki tahun 2021 ia baru merasa ada efek Long COVID-19.
Infografik obat pasien COVID-19 ditanggung sendiri. Foto: kumparan
Setelah dicek ke dokter, ternyata memang ada efek penggumpalan darah karena COVID-19. Rambutnya juga mulai rontok.
"Jadi ternyata waktu dicek memang ada penggumpalan darah seperti banyak dari pasien lainnya. Jadi memang selain itu aku juga baru baca bahwa 1 dari 5 dari pasien COVID itu mengalami hair loss," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Itu juga sampai sekarang masih, dan juga napasku jadi megap-megap, ngos-ngosan lagi, stamina turun banget sih," imbuh Sita.
Terkait dengan setahun pandemi, Sita berharap program vaksinasi lancar untuk memutus penularan. Selain itu yang penting juga, tidak ada lagi stigma negatif yang dilekatkan ke penyintas.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menkes Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada Senin (2/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sita dan ibunya diumumkan Presiden Jokowi sebagai pasien kasus 01 dan 02 virus corona pada 2 Maret 2020. Virus ini juga menulari pasien kasus 03, ketiganya merupakan satu keluarga.
Pada 16 Maret 2020, pasien kasus 01, 02, 03 dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Terawan Agus Putranto, saat itu menjabat menkes, memberi ucapan selamat atas kesembuhan mereka dan memberikan jamu dari Presiden Jokowi sebagai buah tangan.
Konferensi pers pasien kasus 01, 02, dan 03 usai sembuh dari corona, di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Foto: Dok. Humas Kemenkes
ADVERTISEMENT

Mengenal Long COVID-19

Long COVID-19 bisa diartikan sebagai suatu kondisi munculnya gejala-gejala pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari corona berdasarkan hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Ada perbedaan antara gejala corona dan Long COVID-19. Gejala Long COVID-19 lebih banyak bersifat kronik atau menahun, sedangkan gejala corona bersifat akut, seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, muncul selama beberapa hari hingga minggu, disertai riwayat kontak atau hasil PCR dinyatakan positif corona.
Gejala Long COVID-19 terjadi ketika pasien sudah sembuh dari corona, kemudian muncul gejala menetap. Gejalanya bervariasi, sebagian besar meliputi kelelahan kronik, sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri sendi, otot, dan gangguan psikologis. Gejala ini bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.