Kabar Terbaru Usai Vaksin Sinovac Datang: Siap Pakai hingga 5 Jubir Vaksinasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Bapak Ibu saya sampaikan 1 kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah terima 1,2 juta vaksin COVID-19 vaksin ini buatan Sinovac," kata Presiden Jokowi.
BPOM menyebut izin edar darurat penggunaan vaksin akan diterbitkan maksimal pekan ketiga Januari 2021.
Sambil menunggu dikeluarkan izin edar, pemerintah terus menggencarkan persiapan vaksinasi yang akan dimulai awal tahun depan. Mulai dari memantapkan kelompok prioritas yang akan divaksinasi, hingga terbaru, menunjuk juru bicara khusus vaksinasi.
Seperti apa langkah pemerintah dalam mempersiapkan vaksinasi di Indonesia usai kedatangan vaksin Sinovac?
Tunjuk Erick Thohir Urusi Vaksin Berbayar
Seperti diketahui, tidak semua vaksinasi akan diberikan gratis kepada masyarakat Indonesia. Ada jalur mandiri atau berbayar yang dikhususkan kepada masyarakat yang secara ekonomi mampu membeli vaksin corona sendiri.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memimpin pengadaan serta distribusi vaksin corona berbayar.
"Pengadaan vaksin sesuai dengan jenis vaksin corona virus disease 2019 (COVID-19) sebagaimana dimaksud diktum kesatu, untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi mandiri dilakukan oleh Menteri BUMN," demikian tertulis pada diktum kelima huruf b, Keputusan Menteri Kesehatan tersebut.
Sedangkan pengadaan dan program vaksinasi untuk masyarakat miskin, dilakukan langsung oleh Menteri Kesehatan.
Terawan Cek 1,2 Juta Dosis Sinovac
Menkes Terawan menyatakan vaksin Sinovac telah melalui pemeriksaan ketat, sehingga dipastikan kondisinya dalam keadaan baik setibanya di Indonesia. Jika ditemukan kualitas vaksin tidak baik, maka akan ditindaklanjuti kepada Sinovac untuk diganti.
"Pemeriksaan fisik barang harus dilakukan dan teliti dan cermat. Sehingga kita yakin bahwa status vaksin yang diterima dalam kondisi baik. Tidak ada kemasan atau isi yang rusak dan suhu selama perjalanan atau pengiriman sesuai dengan prosedur," kata Terawan.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada barang yang rusak atau prosedur yang tidak sesuai segera kita akan sampaikan ke penyedia vaksin dengan melampirkan vaksin arrival report-nya," tambahnya.
Selain itu, pengecekan vaksin saat tiba di Indonesia juga dilakukan terhadap kualitas vaksin yang dituangkan di arrival report.
Tunjuk 5 Juru Bicara
Tak sampai di situ, pemerintah Indonesia mengumumkan 5 orang yang akan menjadi juru bicara vaksinasi corona. Mereka berasal dari latar belakang berbeda-beda.
Mereka adalah:
ADVERTISEMENT
GAVI COVAX Berikan Vaksin Setara 3-20% Penduduk RI
Indonesia akan kembali menerima kiriman vaksin. Kali ini vaksin datang dari GAVI COVAX, yang merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (GAVI).
"Kemenkes dan Kemenkeu, Kemlu sedang terus melakukan komunikasi dengan (kantor pusat WHO di) Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Indonesia satu dari 92 negara COVA AMC (Advance Market) akan memperoleh vaksin sebesar 3-20 persen dari penduduk yang berasal dari GAVI COVAX Facilities," lanjut Retno.
Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas
ADVERTISEMENT
Terawan menyebut 1,2 juta dosis vaksin Sinovac siap pakai ini akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, termasuk tenaga lab yang memeriksa spesimen corona.
ADVERTISEMENT
"Nanti yang pertama akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan," ujar Terawan.
Kemenkes telah menyiapkan data siapa saja tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin. Tenaga kesehatan yang divaksin tak hanya di Jabodetabek, melainkan di daerah lainnya. Pendataan ini dilakukan agar pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan tepat sasaran.
Pedagang Pasar hingga Pramuniaga Juga Akan Diprioritaskan
Tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas vaksinasi. Lalu, siapa lagi kah yang akan pertama divaksin?
"Sesuai dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, prioritas yang diberikan imunisasi pertama mereka yang berada di garis depan, petugas medis. Kemudian TNI/Polri," kata Menko PMK Muhadjir Effendy.
Kelompok kedua adalah kelompok risiko tinggi pekerja. Termasuk pedagang pasar di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Pedagang pasar, pelayan toko atau pramuniaga dan mereka di sektor industri para karyawan dan pegawai. Itulah yang dijadikan vaksinasi prioritas," ungkapnya.
Muhadjir juga menyebut keluarga pasien COVID-19 juga menjadi kelompok prioritas. Dan pihak-pihak berstatus kontak erat lainnya.
"Terakhir, administrator pemerintah yang terlibat layanan publik," tutup dia.
Berapa Anggaran yang Disiapkan Pemerintah?
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah merampungkan hitung-hitungan alokasi anggaran kesehatan dan pengadaan vaksin corona tahun depan. Secara keseluruhan pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 169,7 triliun untuk sektor kesehatan di tahun 2021.
Dari total tersebut, sebanyak Rp 60,5 triliun dikhususkan untuk penanganan pandemi COVID-19. Khusus untuk antisipasi imunisasi dan pelaksanaan program vaksinasi sebesar Rp 3,7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2021, total anggaran kesehatan mencapai Rp 169,7 triliun. Di mana untuk penanganan pandemi COVID-19 Rp 60,5 triliun," kata Sri Mulyani.
Selain itu, terdapat juga pos anggaran senilai Rp 1,3 triliun untuk pembelian sarana dan prasarana laboratorium, litbang hingga pengadaan alat tes PCR. Pengadaan alat ini, kata Sri Mulyani, akan dilakukan melalui Kementerian Kesehatan dengan anggaran Rp 1,2 triliun, serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebesar Rp 100 miliar.