Kabareskrim: Bila Ada, Penyidik Tak Setolol itu Hentikan Kasus Perkosaan 3 Anak

10 Oktober 2021 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengikuti upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengikuti upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penghentian kasus dugaan perkosaan 3 anak oleh ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, telah menyita perhatian sejumlah pihak. Bahkan muncul tagar #PercumaLaporPolisi sebagai kritik terhadap kepolisian.
ADVERTISEMENT
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto pun angkat suara terkait kasus itu. Agus mengatakan, penyidik tidak akan segegabah itu menghentikan penyidikan bila bukti cukup bukti.
“Kalau kasus itu bener ada, saya rasa tidak akan setolol itu penyidik menghentikan prosesnya,” kata Agus kepada kumparan, Minggu (10/10).
Agus menuturkan, laporan pemerkosaan itu dibuat istri dari terduga pelaku yang sudah cerai, bahkan sebelum kasus itu mencuat ke publik.
“Infonya pelapor adalah mantan istri (ibu kandung dari yang dikatakan telah diperkosa),” ujar Agus.
Saat itu, penyidik sudah melakukan serangkaian pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku, termasuk visum. Dari situ, diketahui tidak ada yang aneh dari ketiga anak itu.
Bahkan dari pemeriksaan psikologis, hubungan emosional antara 3 anak dengan ayahnya juga sangat baik.
ADVERTISEMENT
“Dari laporan Kapolda dan Dirkrimum yang kami terima seperti itu faktanya, anak-anak yang diduga menjadi korban dari perbuatan terlapor (ayah kandung) begitu dekat, tidak ada trauma psikologis dalam interaksi keseharian,” ungkap Agus.
===
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews