Kabut Asap Masih Selimuti Beberapa Daerah di Malaysia, Diduga dari Sumatera

19 Oktober 2023 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara kembar Petronas diselimuti oleh kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (9/9).  Foto: REUTERS / Lim Huey Teng
zoom-in-whitePerbesar
Menara kembar Petronas diselimuti oleh kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (9/9). Foto: REUTERS / Lim Huey Teng
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa wilayah Malaysia seperti Lembah Klang dan Johor masih diselimuti kabut asap hingga Kamis (19/10) malam, gara-gara angin selatan yang berembus ke arah wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikatakan bahwa kabut asap saat ini terjadi akibat pembakaran lahan terbuka di Pulau Sumatra bagian selatan hingga mendorong kualitas udara tidak sehat di beberapa daerah.
Dikutip dari The Star, pakar iklim Malaysia Prof Datuk Dr Azizan Abu Samah mengatakan, angin dari barat daya membawa kabut asap lintas perbatasan ke Lembah Klang — yang diperparah oleh polusi setempat.
"Pada malam ini, angin diperkirakan akan bergeser dari arah selatan ke arah utara," jelas Azizan.
"Meskipun ini akan membantu membersihkan sebagian kabut asap, polusi lalu lintas lokal Kuala Lumpur masih akan menghasilkan kabut asap residu," sambung dia.
Azizan berpendapat, kabut asap di Lembah Klang dan beberapa area di Johor disebabkan oleh pembakaran lahan terbuka di Pulau Sumatra bagian selatan. Selama titik api di sana masih ada, sambung Azizan, angin selatan akan membawa kabut asap ke negara-negara bagian di pantai barat.
ADVERTISEMENT
Azizan mengatakan, hujan diprediksi bakal mengguyur beberapa daerah dan 'membersihkan' langit.
Meski demikian, Indeks Polusi Udara (Air Pollution Index/API) yang tidak sehat akan tetap bertahan dalam beberapa hari ke depan, sebab pembakaran lahan masih terus-menerus berlangsung di Indonesia.
Tercatat pada Rabu (18/10) sore, ada 8 lokasi dengan tingkat API tidak sehat.
Klang di Selangor tercatat dengan angka API tertinggi (159), disusul oleh Johan Setia (juga di Selangor) dengan angka 153, Petaling Jaya (154), Cheras (151), Shah Alam dan Batu Muda (dua-duanya 139), serta Tangkak dan Banting (dua-duanya 122).