Kader NU, Alasan PPP Dukung Hendi di Pilwalkot Semarang 2020

4 Februari 2020 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai penandatanganan kerjasama di Balai Kota Semarang, Jumat (31/1/2020). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai penandatanganan kerjasama di Balai Kota Semarang, Jumat (31/1/2020). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyusul Demokrat, NasDem, Golkar, Gerindra, PAN menyatakan diri ikut berkoalisi dengan PDIP Pilwalkot Semarang 2020.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dinyatakan usai jajaran pengurus PPP Kota Semarang menggelar pertemuan tertutup dengan PDIP Kota Semarang, Selasa (4/2). Bertempat di kediaman Ketua PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) di jalan Lempongsari, hadir selain ketua juga Sekretaris Kadar Lusman, dan Bendahara M. Rukiyanto.
Ketua PPP Kota Semarang, M Tafrikhan Marzuki menyebutkan sosok Hendrar Prihadi (Hendi) yang merupakan bagian dari Nahdliyin di Kota Semarang menjadi salah satu faktor partainya memberikan dukungan.
"Dengan Kartu Tanda Anggota NU (KARTANU) Pak Hendi secara pribadi, sesungguhnya di Kota Semarang ada unsur nasionalis-religius. Maka hal-hal ke depan yang belum tertangani kita dari PPP dan kekuatan sosial lainnya akan bersama-sama terus membantu," terang Tafrikhan dalam rilisnya, Selasa (4/2).
ADVERTISEMENT
"Maka hari ini kami sampai apresiasi atas segala hal positif di Kota Semarang yang perkembangannya sangat pesat, dan kemudian sekaligus menyampaikan sikap politik dari PPP (Kota Semarang)," tambahnya.
Pengurus PPP Kota Semarang menggelar pertemuan tertutup dengan PDIP Kota Semarang dukung Hendi maju Pilwalkot 2020, Selasa (4/2). Foto: Dok. Istimewa
Di sisi lain meskipun PPP tidak memiliki perwakilan di DPRD Kota Semarang, namun Sekretaris PDIP Kota Semarang, Kadar Lusman meyakini jika PPP akan memiliki peran penting dalam proses demokrasi Pilwalkot Semarang 2020.
"Hari ini PPP juga sudah mantap menyampaikan sikap sepakat berkoalisi, tentu hal ini menjadi sebuah hal yang positif. Sehingga dengan hampir semua elemen partai politik berkoalisi, kondusivitasnya nanti akan semakin terjaga," tutur pria yang akrab disapa Pilus itu.
"Harapannya tentu dengan kondusivitas yang akan dijaga bersama ini, keberlanjutan pembangunan tidak akan terganggu oleh proses demokrasi. Saya rasa Semarang ini istimewa, tidak seperti daerah-daerah lainnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Karena PPP tidak memiliki kursi di DPRD Kota Semarang, maka sampai saat ini dengan sepakatnya PDIP, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN, dan Golkar, calon Wali Kota Semarang 2020 yang akan diusung oleh koalisi bersama tersebut telah mengantongi dukungan 38 kursi DPRD.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Balai Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan.
Jumlah tersebut menyisakan PKS dengan 6 kursi, PKB dengan 4 kursi, dan PSI dengan 2 kursi. Dengan hitung-hitungan itu bila PKS, PKB, dan PSI tak kunjung sepakat dengan PDIP, ada kemungkinan muncul satu pasang calon lagi selain petahana di Pilwalkot Semarang 2020.
Sementara itu jika PKS Kota Semarang yang sudah membuka komunikasi dengan PDIP akhirnya sepakat berkoalisi, maka dapat dipastikan Pilwalkot Semarang 2020 hanya akan diisi pasangan calon tunggal.
ADVERTISEMENT
Atau sebaliknya, bila PKB Kota Semarang yang santer dikabarkan berganti kepemimpinan dari Soemarmo kepada Mahsun yang sepakat berkoalisi, maka prediksi calon tunggal tetap menguat. Sedangkan dengan syarat minimal dukungan calon wali kota sebanyak 10 Kursi DPRD Kota Semarang, PSI Kota Semarang dengan 2 kursi tak dapat berperan besar.