Kadinkes DKI: Hepatitis Bukan Penyakit Baru, Tapi Perlu Diwaspadai

9 Mei 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam acara Kick Off Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di SDN Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Selasa (14/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam acara Kick Off Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di SDN Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Selasa (14/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih terus menelusuri dan memantau perkembangan kasus hepatitis akut di Jakarta. Saat ini, tengah disusun pola penanganan dari tingkat puskesmas hingga ke atas.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan kasus Hepatitis bukanlah penyakit yang baru ditemukan. Namun menurutnya, hepatitis jenis baru yang dinamakan Hepatitis Akut Misterius yang tengah menyebar ini memang perlu diwaspadai.
“Sesuai daftar di Permenkes, ada 17 penyakit menular yang harus dilaporkan segera. Satunya adalah Hepatitis. Hepatitis itu bukan sesuatu yang baru ya. Jadi kewaspadaan dini kita soal Hepatitis sudah sejak dulu,” kata Widyastuti kepada wartawan di Balai Kota, Senin (9/5).
Ilustrasi virus Hepatitis B. Foto: vitstudio/Shutterstock
Hepatitis jenis ini dikatakan misterius karena disebabkan virus yang berbeda dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyebaran virus ini juga sudah dikategorikan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO.
Saat ini, sudah ada 3 anak berusia 8, 10, dan 12 tahun, yang meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Widyastuti tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi kasus ini di Indonesia. Kasus yang ditemukan di RSCM juga masih terus didalami.
“Kami melakukan video call saat libur lebaran kemarin mengundang semua direktur RS se-DKI dengan kepala puskesmas se-DKI dan kepala Sudinkes menginformasikan terkait kewaspadaan ini sekaligus juga tata kelolanya sesuai dengan standard sementara yang kita susun bersama,” jelas Widyastuti.
Sebagai langkah awal pencegahan, Widyastuti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan khususnya saat makan.
“Tentu kita ingatkan kepada semua masyarakat agar melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Caranya adalah cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan sesudah BAB, juga jaga kebersihan lingkungan sekitar,” pungkas Widyastuti.
Infografik Waspada Hepatitis Akut pada Anak. Foto: kumparan