Kadis Kehutanan DKI: Instalasi Batu Gabion Bukan Dibuat oleh Seniman

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati memberikan keterangan pers soal Batu Gabion di Bundaran HI, Minggu (25/8). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan

Instalasi batu gabion pengganti Getah Getah di Bundaran HI belakangan ramai diperbincangkan. Tak sedikit netizen yang tinggal di ibu kota yang mengkritik. Kadis Kehutanan DKI Suzi Marsitawati menjelaskan, instalasi seharga Rp 150 juta itu bukan karya seniman.

"Tim teknis Dinas Kehutanan, jadi tidak ada seniman disini. Jadi, ini betul-betul asli hasil karya tim teknis dinas kehutanan," kata Suzi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).

Suzi menuturkan, batu gabion memang sengaja dibuat untuk menggambarkan lingkungan. Menurutnya, batu itu sebagai penyerap air. Selain itu, kata Suzi, Dinas Kehutanan DKI juga akan membuat taman-taman rain garden di sejumlah titik di DKI Jakarta.

"Jadi menyerap air. Nah, dalam menyerap air, konsep rain garden itu juga menggunakan susunan batu, salah satu susunan batu itu adalah batu yang digunakan sekarang. Jadi sangat salah sekali kalau itu dibilang terumbu karang," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati & Dosen Geologi UI Asri Oktavioni memberikan penjelasan soal Batu Gabion. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan

Selain itu, keberadaan batu gabion itu menurut Suzi juga bermakna untuk masyarakat. Sebab, anak-anak sekolah atau pun orang awam hendak datang ke bundaran HI bisa melihat edukasi lingkungan di instalasi itu.

"Proses ekologi menjadikan dia jutaan tahun. Menjadi batu gamping yang dapat digunakan untuk ornamen-ornamen lanskap," paparnya.

Terkait dari mana batu gabion itu berasal, Suzi mengatakan batu-batuan itu didapat dari penyuplai batu biasa yang ada di Jakarta.

"Ini lazimnya orang penjual batu suplainya. Hanya suplai batu biasa di Jakarta," tandasnya.