Kak Seto Harap Siswa SMAN 87 Tak Terbebani Dugaan Doktrin Anti-Jokowi
ADVERTISEMENT
Ketua Bawaslu DKI Muhammad Jufri bersama Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyambangi SMAN 87 Jakarta. Kedatangan mereka untuk mengklarifikasi dugaan penyebaran doktrin anti-Jokowi yang dilakukan oleh guru agama Islam, Nelty Khairiah.
ADVERTISEMENT
Usai bertemu Kepala SMAN 87, Patra Patiah, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto itu meminta agar para siswa tetap fokus belajar dan berharap para siswa tak terbebani dengan kasus ini.
"Kami hadir untuk meredam suasana ini dengan betul-betul penuh kekeluargaan. dan mudah-mudahan adik-adik semangat belajar dan fokus kembali pada pelajaran," ujar Kak Seto di hadapan para siswa SMAN 87, Rabu (17/10).
Kak Seto menambahkan, sekolah dan siswa tidak boleh dipolitisasi demi kepentingan pribadi maupun kelompok. Menurutnya, anak di usia sekolah harus fokus pada tugas pokoknya yakni belajar
"Anak-anak Indonesia harus terus berkembang, harus bisa belajar dengan tenang tidak ada suatu penyalahgunaan, tidak ada politisasi atau sebagainya karena tugas anak-anak adalah belajar," tutur Kak Seto.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Muhammad Jufri, menyebut kedatangannya bersama Kak Seto sebagai bentuk motivasi kepada para siswa agar tidak tertekan secara psikologis.
ADVERTISEMENT
"Makanya saya kontak Kak Seto supaya sama-sama turun, memberikan motivasi ke anak-anak agar tidak terkontaminasi beban psikologi mereka," kata Jufri.
Sampai saat ini, Bawaslu DKI belum menemukan indikasi adanya dugaan penyebaran doktrin anti-Jokowi di SMAN 87 Jakarta. Bawaslu telah memeriksa Nelty, namun ia membantah telah menyebarkan doktrin anti-Jokowi saat mengajar. Selain itu, Bawaslu juga telah memeriksa sejumlah siswa. Namun para siswa juga membantah dugaan itu.