Kakorlantas Cek Rapid Test Antigen Gratis di Tol Cikampek, Satu Orang Reaktif
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan, rapid antigen itu digelar dengan cara drive-thru. Sehingga pengendara langsung diarahkan ke lokasi tanpa perlu turun dari mobil.
Istiono mengatakan, total sudah ada 25 pengendara menjalani rapid test antigen di Km 19 Tol Japek dalam kurun 30 menit. Di mana satu orang reaktif.
"Tadi kita sudah lakukan selama kurang lebih setengah jam ya selama kurang lebih 25 orang dan yang terindikasi reaktif itu 1 orang dan ternyata bersama rekannya juga. Oleh karena itu kita haruskan untuk putar balik dan tidak membuka masker agar segera ditindaklanjuti dengan PCR,” kata Istiono saat meninjau rapid test antigen di Km 19 Tol Japek, Kamis (11/2).
Istiono menambahkan, total ada 25 tenaga medis dari Dokpol Polda Metro Jaya bertugas di Km 19 Tol Japek ini. Mereka menargetkan 100 sampai 200 orang dilakukan swab antigen.
ADVERTISEMENT
Selain di Km 19 Tol Japek, rapid antigen gratis juga digelar di tempat lain yang menjadi titik perbatasan menuju Jawa. Pemeriksaan ini digelar selama 4 hari sampai arus balik libur Imlek.
“Polda Metro akan melakukan kegiatan ini selama 4 hari sampai arus balik libur Imlek. Jadi ini sebuah protap yang kita lakukan selama libur panjang," ucap Istiono.
"Selain digelar di Jakarta, Jawa barat dan Jawa tengah. Bukan di titik ini saja, tapi di perbatasan-perbatasan ini ada program PPKM yang memang harus kita antisipasi yaitu antardesa, antarmasuk kota juga kita lakukan swab antigen gratis ini terutama antisipasi libur panjang, apalagi ini libur Imlek,” tambah dia.
Lebih lanjut, Istiono menyebut hari ini merupakan puncak arus kepadatan atau puncak arus mudik libur Imlek. Hal ini mendapat perhatian serius karena penularan COVID-19 selalu naik usai libur panjang.
ADVERTISEMENT
“Hari ini sebagai puncak mudik libur Imlek, kemudian hari Minggu arus baliknya. Ini harus kita all out, berikan pengamanan juga jaga kesehatan, keselamatan, terapkan protokol kesehatan," kata Istiono.
“Perkembangannya kita pantau di lapangan, untuk titik-titik di lapangan berkerumun masyarakat, terutama konsentrasi ekonomi, wisata ini harus kita jaga dan ini kita pantau terus," tutup dia.
