Kakorlantas: Lebih dari 3.486.000 Kendaraan Masuk Jabodetabek hingga 31 Mei

1 Juni 2021 1:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di KM 34, Cikampek, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Foto: Korlantas Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di KM 34, Cikampek, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Foto: Korlantas Polri
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri Irjen Istiono meninjau arus lalu lintas Tol Cikampek di hari terkahir hari terkahir pengetatan pemudik pada Senin (31/5). Istiono mengatakan, ada peningkatan kendaraan dari arah Jawa Timur dan Jawa Barat ke arah Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan volume arus lalu lintas hari ini pada tanggal 31 mei 2021 arah dari Jateng naik 31 persen, dari arah Jabar naik 5 persen Sumatera turun 3,6 persen," kata Istiono di Km 34.
"Ini secara keseluruhan arus yang masuk ke Jakarta (hari ini) sebanyak 8 persen," tambah dia.
Dalam peninjauan ini, Istiono didampingi Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksa dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Istiono menjelaskan, total kendaraan keluar dari Jabodetabek periode 22 April hingga 31 Mei mencapai 3.400.000 kendaraan. Namun saat ini tercatat 3.486.000 kendaraan sudah kembali ke Jabodetabek.
"Selisih yang masuk ke Jabodetabek 42.000 artinya masyarakat yang menuju Jateng, Jabar sudah kembali semuanya ke Jakarta bahkan lebih," ucap dia.
Sejumlah kendaraan terjebak macet di Tol Jakarta-Cikampek KM 68 arah Jakarta, Minggu (30/5). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
Lebih lanjut, Istiono mengatakan pelaksanaan operasi ketupat dan KRYD berjalan dengan baik. Namun meski sudah berakhir, operasi di kewilayahan untuk monitoring arus lalu lintas terus diberlakukan. Nantinya segala keputusan arus lalu lintas diserahkan ke wilayah.
ADVERTISEMENT
"Secara umum situasi Kamseltibcarlantas aman dan terkendali tidak ada hal-hal yang menonjol,” kata Istiono.
"Operasi ketupat dan operasi rutin yang ditingkatkan hari ini sudah berakhir. Namun, untuk menekan penyebaran COVID-19 Polri tetap melaksanakan monitoring, pengelolaan pengendalian mobilitas masyarakat pada hari-hari libur di daerah lokasi wisata dan juga penerapan di PPKM Mikro dan zona-zona merah,” tutur Istiono.