Kakorlantas soal Pemotor Tak Pakai Sendal: Bagian dari Ikhtiar Cegah Kecelakaan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Firman memang tak menampik, kebiasaan masyarakat menggunakan alas kaki seadanya saat berkendara. Namun, kebiasaan itu, kata dia, perlu diubah saat ini.
“Karena ada masyarakat yang bilang begini ‘Pak cuman deket aja Kok, Masa cuman mau beli tempe doang ke pasar [pakai sepatu] segala macam itu’. Kecelakaan di jalan justru dari rumah ke pasar beli tempe yang dia rutin tiap hari dan tidak ada kecelakaan itu memang yang sengaja," ucap Firman dalam keterangannya, Rabu (15/6).
Firman menyebut, penggunaan alas kaki yang sesuai, semata-mata untuk melindungi diri sendiri.
“Tapi dengan kita sudah ikhtiar kalau dalam agama. Ikhtiar kita maksimalkan kalau masih terjadi juga Tuhan sudah punya rencana, tapi kita ikhtiar maksimal. memperkecil fatalitas kecelakaan dengan memberikan perlindungan yang cukup bagi anggota tubuhnya roda dua khususnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Firman, hal ini memang masih sebatas imbauan. Polisi, kata dia, tak akan melakukan penindakan.
“Mohon maaf saya bukan men-strassing pakai sendal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Saya sampaikan kepada anggota kalau ketemu dengan para pengemudi yang masih menggunakan itu [sandal jepit] sarankan untuk meminta perlindungan," ujarnya.
“Tidak ada sanksi tilang, saya sudah sampaikan untuk operasi patuh tahun ini kita sudah dibantu dengan ETLE. Yang ketemu di jalan kita akan berikan edukasi termasuk tadi. Ini mungkin tidak gampang masa masa dulu ketika dipaksa pakai helm juga yang panas ada, tapi ketika masyarakat menyadari kepala saya ini penting,” tandasnya.