Kala Gunung Merapi dan Semeru Menyemburkan Abu

4 Maret 2020 5:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap dari Gunung Merapi, terlihat dari Sleman di pinggiran Yogyakarta, Selasa (3/3). Foto: AFP/PANUT
zoom-in-whitePerbesar
Asap dari Gunung Merapi, terlihat dari Sleman di pinggiran Yogyakarta, Selasa (3/3). Foto: AFP/PANUT
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi mengalami erupsi pada Selasa (3/3) sekitar pukul 05.22 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menuturkan, akibat letusan itu mengeluarkan awan panas disertai abu setinggi 6 kilometer.
ADVERTISEMENT
BPPTKG menyebut, guguran awan panas akibat erupsi mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak 2 kilometer dan arah angin saat erupsi menuju ke utara.
Meski erupsi, status Gunung Merapi masih tetap di level 2 atau waspada sejak 21 Mei 2018. Sebelum erupsi pada Selasa pagi, Gunung Merapi juga erupsi pada Kamis (13/2) pagi sekitar pukul 05.16 WIB.
Letusan Gunung Merapi terlihat dari Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Irma
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menuturkan akibat erupsi itu abu vulkanik turun di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Sementara wilayah Sleman aman terkendali dari hujan abu.
"Angin ke utara. Pantauan abu vulkanik, lebih banyak jatuh di utara, abu halus jatuh di Boyolali," kata Makwan.
Erupsi dengan luncuran awan panas 2 km ke arah hulu Kali gendol itu tidak berlanjut. Sehingga warga tak perlu dievakuasi dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
ADVERTISEMENT
"Info dari BPPTKG, telah terjadi letusan/erupsi vertikal kolom 6 km, durasi 400 detik, luncuran 2 km, arah gendol, sebagai single event, tidak berlanjut. Belum perlu evakuasi warga," ucap Makwan.
Pengendara motor menutupi wajahnya saat terjadi hujan abu di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Aktivitas Bandara Adisutjipto Tidak Terganggu
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Rio Hendarto, menjelaskan berdasarkan hasil paper test yang dilakukan menunjukkan hasil negatif. Artinya tidak ada abu vulkanik di landasan.
"Paper test yang dilakukan oleh teman-teman AFFR dan di AOCC hasil negatif. Penerbangan dari dan ke ADS (Adisutjipto) normal," kata Rio.
Gunung Merapi erupsi, Sabtu (9/11/2019). Foto: Dok. BNPB
Erupsi 3 Maret Sama Seperti Erupsi 13 Februari 2020
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan erupsi Gunung Merapi saat itu sama seperti erupsi 13 Februari lalu, yaitu erupsi gas.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kata Hanik, gas dalam erupsi kali ini lebih besar dibanding dengan erupsi 13 Februari lalu. Sehingga tinggi kolom jauh lebih tinggi.
"Tekanan gasnya lebih besar dari kemarin. Dari kemarin Oktober sampai 13 Februari adalah eksplosif dominan gas. Gasnya adalah proses intrusi magma," kata Hanik.
Hanik juga menjelaskan, seperti letusan sebelumya, letusan kemarin pagi tidak didahului prekursor yang jelas. Lalu untuk deformasi juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dan data observasi menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.
Bandara Adi Soemarmo Solo. Foto: Shutter Stock
Bandara Adi Sumarmo Solo Ditutup karena Hujan Abu
Erupsi Gunung Merapi itu juga menyebabkan Bandara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah, ditutup pada Selasa (3/3) pukul 09.25 WIB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, penutupan tersebut hanya selama beberapa jam. Berdasarkan NOTAM AirNav nomor B0620/20C, Bandara Adi Soemarmo dibuka lagi pada pukul 15.30 WIB.
"Berdasarkan hasil pengamatan, sudah tidak terdapat sebaran abu vulkanik pada runway dan apron di Bandara Adi Soemarmo," kata Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait dalam keterangannya.
Selama penutupan, terdapat 13 penerbangan yang dibatalkan, yaitu:
-Lion Air 537 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Lion Air 534 Jakarta (CGK) menuju Solo
-Lion Air 535 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Wings Air 1904 Bandung menuju Solo
-Wings Air 1905 Solo menuju Bandung
-Air Asia 8454 Bali menuju Solo
-Air Asia 8455 Solo menuju Bali
-Citilink 122 Jakarta (Halim) menuju Solo
ADVERTISEMENT
-Citilink 123 Solo menuju Jakarta (Halim)
-Garuda Indonesia 222 Jakarta (CGK) menuju Solo
-Garuda Indonesia 225 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Air Asia 702 Jakarta (CGK) menuju Semarang
-Air Asia 703 Semarang menuju Jakarta (CGK)
Sementara Bandara di Yogyakarta baik Adi Sucipto maupun Yogyakarta International Airport serta Semarang tak terkena imbas erupsi Gunung Merapi. Ketiga bandara itu tetap beroperasi normal.
Ganjar Pranowo usai pimpin rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2). Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
Pemprov Jateng Bagikan Delapan Ribu Masker
Lima desa di Magelang, Jawa Tengah, terdampak erupsi Gunung Merapi. Pemprov Jateng merespons cepat dengan mengirimkan sebanyak delapan ribu masker untuk warga di sana.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan hingga kondisi warga di lima desa yang terdampak dipastikan aman. BPBD, SAR, dan seluruh lapisan pemerintah diminta untuk standby.
ADVERTISEMENT
Dari tiga wilayah itu Ganjar menuturkan Kabupaten Boyolali menjadi wilayah yang paling terdampak. Setidaknya ada lima desa yakni empat desa dari Kecamatan Tamansari dan satu desa di kecamatan Selo.
"Yang di Boyolali sudah dilakukan pembagian masker, karena cukup tebal abunya. Kebutuhan masker yang paling utama dan sudah dibagikan ke lima desa ada 8.000 masker," jelas Ganjar.
Ganjar mengimbau agar masyarakat mengikuti instruksi dari pemerintah terutama seluruh warga desa di sekitar Merapi telah terlatih untuk menghadapi segala situasi jika terjadi erupsi.
"Ikuti saja karena ketentuan yang ada di sekitar Merapi, masyarakat sudah punya pengalaman. Sekarang tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah untuk mereka siaga," katanya.
Selain Gunung Merapi yang Erupsi, Gunung Semeru Juga Erupsi
ADVERTISEMENT
Ternyata tidak hanya Gunung Merapi yang erupsi pada Selasa (3/3). Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengeluarkan guguran awan panas hingga sejauh tiga kilometer pukul 17.33 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, menyebut guguran awan panas teramati dengan amplitudo maksimal 23 ml, dengan lama gempa hingga 540 detik.
Luncuran awan panas ini mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang yang dari pusat guguran dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama.
Menurutnya, fenomena alam ini sudah sering terjadi dan kondisi terkini masih aman terkendali. Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD tetap mengimbau masyarakat tidak mendekati kawah gunung.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada radius satu kilometer dan wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara yang menjadi jalur luncuran awan panas dari kawah utama," kata Agus.