Kala Jenderal Sigit Ditanya Jemaah Apa Hukum Jika Tak Pakai Helm ke Pengajian

30 Oktober 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Mabinas PB PMII Mahbub Zaki saat bersilaturahmi ke kediaman Habib Umar Muthohar di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Gunungpati di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Mabinas PB PMII Mahbub Zaki saat bersilaturahmi ke kediaman Habib Umar Muthohar di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Gunungpati di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (30/10).
ADVERTISEMENT
Meski dikenal sebagai sosok yang serius, ternyata Jenderal Sigit mampu mengimbangi candaan khas kiai Nahdlatul Ulama. Ia bersama para habaib dan ulama terlibat obrolan gayeng.
Dalam kunjungannya ke kediaman Habib Umar Muthohar di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, seorang kiai muda bernama Mahbub Zaki melontarkan pertanyaan titipan dari jemaah.
Ia bertanya kepada Jenderal Sigit apa ada hukuman jika menghadiri pengajian tanpa memakai helm ketika dalam perjalanan.
"Pak Kapolri, ini ada pertanyaan dari jemaah, boleh nggak kalau pengajian nggak pakai helm. Cukup pakai peci. Karena setiap pengajian, helmnya hilang. Pengajiannya setiap hari pula," tanya pria yang akrab disapa Gus Boby kepada Jenderal Sigit.
Sigit yang memakai baju dinas lengkap dengan kopiah itu tertawa mendengar pertanyaan nyeleneh itu. Namun, jenderal bintang 4 itu menjawab dengan lugas.
ADVERTISEMENT
"Oh soal itu. Peci itu urusannya keimanan. Kalau helm, urusannya keamanan," kata Sigit disambut gelak tawa para habaib dan kiai yang hadir.
Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit menegaskan dirinya serius memperbaiki budaya pelayanan di tubuh Polri. Ia memastikan institusinya saat ini berupaya memberikan pelayanan yang responsif.
"Jadi memang, di awal sampai saat ini, saya tekankan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres, harus berubah. Harus mau mendengarkan kritik dan saran masyarakat. Supaya kita tahu kesalahannya. Saya kepengin dan butuh kritik," imbuh Sigit.
Sigit menuturkan, Polri saat ini telah memiliki sejumlah layanan pengaduan bagi masyarakat. Ia mengancam akan memecat polisi yang melanggar aturan.
"Kami punya Dumas Presisi dan ada Propam Presisi kalau dan apa-apa bisa dilaporkan segera. Kita ingin bagaimana menjadi polisi yang tegas, humanis dan dipercaya masyarakat. Yang arogan silakan dilaporkan. Nggak boleh lagi ikut gerbong! Saya keluarkan," kata Sigit.
ADVERTISEMENT