Kala KPID Jabar Melirik Bruno Mars hingga Agnez Mo

9 Maret 2019 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lirik musik mengandung unsur pornografi. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lirik musik mengandung unsur pornografi. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
"Aku cinta kamu, aku cinta kamu," ucap Bruno Mars saat menyanyikan 'Just The Way You Are' di panggung Mata Elang International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, 2014 lalu. Ucapan berbahasa Indonesia itu langsung ditimpali dengan teriakan panjang 'aaaaa' oleh penonton.
Setelah teriakan fans mereda, Mr. Mars langsung berujar “I promise you to see you all really really soon”. Lagi, ucapan itu disambut teriakan dan tepuk tangan. Lalu, peraih Album of the Year Grammy 2017 itu menyelesaikan lagu romantis tersebut untuk menutup ‘Rocking the Moonshine Jungle Tour’.
Lampu meredup, semua pengiring Bruno Mars balik kanan. Tapi, Hooligan - sebutan bagi fans Bruno Mars- berteriak dengan mantra ‘we want more, we want more’.
Selang beberapa detik, pelantun ‘Lazy Song’ itu langsung muncul dengan solo drum performance-nya. Persis seperti di panggung Super Bowl 2016 lalu. Kemudian, ia manyambar mikrofon dengan membawakan ‘Lock Out of Heaven’ sebagai encore.
Penampilan Bruno Mars di Grammy Awards. Foto: Lucy Nicholson/Reuters
Hingga detik ini, nyatanya musisi bernama lengkap Peter Gene Hernandez itu belum menginjakkan kakinya kembali ke Indonesia. Padahal sebelumnya, Hooligan hanya butuh tiga tahun menunggu setelah konser perdananya di Istora Senayan pada 2011.
Sebaliknya, Mars malah marah-marah lewat cuitannya pada 28 Februari 2019. “Apa-apaan ini! Saya disorot di Indonesia! Ada juga Ed Sheeran dengan lirik yang 'sakit' dan mesum, membuat kita semua terjepit!" tulis Mars.
"Indonesia, saya memberikan kalian banyak hit, 'Nothin’ On You', 'Just The Way You Are', dan 'Treasure'. Jangan samakan saya dengan yang cabul-cabul," tambah Mars.
Mars terpancing dengan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID Jabar) yang diteken 18 Februari 2019.
Peraturan KPI NO.02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran itu tertulis 17 lagu bermuatan seks dalam liriknya. Lagu-lagu itu kemudian dibatasi jam penayangannya di Jawa Barat. Dua lagu Mars pun masuk daftar itu, ‘That's What I Like’ dan ‘Versace on the Floor’.
Kedua lagu itu merupakan bagian dari album ‘24K Magic’ yang dirilis 18 November 2016. Billboard menyebut ‘That’s What I Like’ kental dengan nuansa era 90-an 80-an dan juga R&B. Tetapi, Billboard juga menyebut, ada bumbu hip-hop dengan harmoni berunsur rangsangan seks dalam lagu tersebut.
Sementara itu, lagu ’Versace on the Floor’ juga bukan lagu dance upbeat. “Saya kira yang dimaksud ‘on the floor’ itu lantai dansa, ternyata bukan itu,” tulis Chris Gayomali dalam ‘Bruno Mars Would Like You to Know: He’s Had Sex’ yang dimuat majalah GQ pada 4 November 2016.
Cuplikan video dari Versace On The Floor. Foto: YouTube/@Bruno Mars
“Memang tidak jelas dalam hal ini, tapi Bruno Mars has SEX dan ingin kita semua tahu akan hal itu,” papar Senior Style Editor GQ Max Berlinger.
Unsur seks itulah yang menjadi landasan KPID Jabar menerbitkan lampu merah sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran (P3SPS). Dalam Pasal 20 disebutkan, program siaran dilarang berisi lagu atau video klip yang menampilkan judul dengan atau lirik bermuatan seks, cabul, dan atau mengesankan aktivitas seks.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Dedeh Fardiah. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
“Nah, berdasarkan pasal itu maka kemudian juga merujuk Pasal 38 di mana program siaran termasuk ke klasifikasi D dewasa yang bisa disiarkan pukul 22.00 sampai 03.00 WIB,” ucap Kepala KPID Jabar, Dedeh Fardiah kepada kumparan, di kantornya di Bandung (26/2).
Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis menilai, surat edaran yang dikeluarkan KPID Jabar sudah sesuai aturan. Hanya saja, isinya terkesan ada pelarangan lagu berbahasa Inggris di radio.
“Mungkin drafter judulnya yang memprovokasi sehingga Bruno Mars juga komentar,” ucap Yuliandre kepada kumparan, Senin (4/3).
Ia menambahkan, KPID Jabar telah mengirimkan tembusan surat edaran kepada KPI Pusat.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis di Kantor Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Menanggapi keputusan KPID Jabar, pengamat musik Bens Leo, sangat menyayangkan.
“Itu yang dirugikan pendengar dan radio swasta untuk berkembang. Jam 24.00 tutup, tapi lagunya bisa diputar sampai jam 3, bagaimana ceritanya?” ungkap Bens kepada kumparan, Senin (4/3).
Menurut dia, seharusnya KPID Jabar hanya memberikan peringatan bukan pembatasan. “Bahwa music lovers mencintai musik seperti adanya. Penonton tidak pernah menyensor lagunya dia (Bruno Mars),” tandas Bens.
Selain menyoroti jam penyiaran, Bens juga menilai pembatasan 17 lagu itu mempengaruhi pemasukan radio. Sebab, radio swasta di Bandung banyak didominasi lagu barat.
Bens Leo. Foto: Munady Widjaja
“Sekarang lagu barat yang di-request banyak, lalu dibatasi, perolehan iklan makin turun, akhirnya merugikan semua pihak,” tambah Bens.
Bens menyebut, pembatasan itu sebagai hal yang aneh. Itu karena, Radio Republik Indonesia (RRI) di luar Jabar justru memutar lagu yang dibatasi tersebut.
“RRI, radio plat merah putih juga memutar lagu Bruno Mars, Agnez Mo, dan juga Ed Sheeran,” tegas Bens.
Dasar lain yang ditekankan KPID Jabar terkait pembatasan lagu itu, demi melindungi anak-anak dari konten dewasa. “Sesuai dengan Pasal 14 dalam Peraturan KPI dan bahwa lembaga penyiaran wajib melakukan perlindungan dan pemberdayaan terhadap anak,” ungkap Dedeh.
Musik memengaruhi pola piker dan perilaku anak Foto: Thinkstock
Dalih itu dinilai kurang tepat dan KPID Jabar dinilai sia-sia karena anak-anak masih bisa mengakses lagu-lagu tersebut dari media lain. Sebut saja, lewat YouTube atau aplikasi pemutar musik lain.
“Ya karena undang-undangnya penyiaran, kalau masuk ke YouTube ya sikat saja. Broadcasting itu televisi dan radio,” pungkas Yuliandre.
Lalu bagaimana proses musisi dalam melahirkan karya yang berbau seks? Seberapa jauh tema ini mempengaruhi psikologi anak? Simak ulasannya dalam topik KPI Lirik Lagu Seks.