Kalah Pilpres Brasil, Jair Bolsonaro Terancam Berakhir di Penjara

2 November 2022 14:33 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Brasil dan calon presiden Jair Bolsonaro berbicara setelah hasil putaran pertama pemilihan presiden Brasil, di Istana Alvorada di Brasilia, Brasil, Minggu (2/10/2022). Foto: Ueslei Marcelino/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Brasil dan calon presiden Jair Bolsonaro berbicara setelah hasil putaran pertama pemilihan presiden Brasil, di Istana Alvorada di Brasilia, Brasil, Minggu (2/10/2022). Foto: Ueslei Marcelino/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pernah memprediksi tiga alternatif dari pencalonan dirinya kembali dalam pemilihan umum presiden tahun ini: ditangkap, dibunuh, atau dilantik untuk periode kedua.
ADVERTISEMENT
Kemenangan sudah lepas dari tangannya ketika saingan sayap kirinya, Luiz Inacio Lula da Silva, memenangkan pilpres dengan selisih tipis 1.8 persen pada Minggu (30/10). Kematian pun datang merenggut masa kepresidenannya. Kemungkinan yang tersisa adalah jeruji besi.
"Anda dapat yakin bahwa opsi [penjara] itu tidak ada," kata pemimpin sayap kanan itu kepada anggota pendukungnya pada Agustus 2021, dikutip dari AFP, Rabu (2/11).
Menurut Bolsonaro, penangkapan tidak mungkin terjadi lantaran 'tidak ada orang yang berani mengancam' dia. Kendati demikian, para analis berkata lain. Walau dapat memakan waktu bertahun-tahun, masa depannya di balik jeruji besi adalah prospek yang sangat nyata.
Para demonstran menggunakan masker pelindung saat demonstrasi membela Bumi dan lingkungan dan menentang kebijakan lingkungan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Brasilia, Brasil (9/3). Foto: Adriano Machado/REUTERS
Bolsonaro mengumpulkan tuduhan dan penyelidikan dari penggelapan dana publik, penyebaran informasi palsu, hingga kejahatan terhadap kemanusiaan sejak awal mandat 2019. Mencatat rekor, lebih dari 150 usaha pemakzulan menargetkan Bolsonaro.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan dakwaan ini didasarkan pada tuduhan seputar salah penanganan pandemi COVID-19. Tetapi, dia terlindung dari hukum berkat pengaruh politik signifikan dan kekebalan sebagai presiden.
Bolsonaro bahkan telah mendekap dua sekutu politiknya untuk melindungi diri: Jaksa Agung Brasil, Agung Augusto Aras, dan ketua majelis rendah Kongres Brasil, Arthur Lira.
Namun, perlindungannya akan runtuh ketika Lula mengambil alih kekuasaan pada 1 Januari 2023. Usai kehilangan kekebalan hukum presiden, konsekuensi hukum akan menerjang dari berbagai arah.
Demonstran saat melakukan protes terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Rio de Janeiro, Brasil. Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
Komite Senat Brasil telah merekomendasikan sejumlah dakwaan atas manajemen Bolsonaro terkait COVID-19. Salah satu dakwaan itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Virus corona merenggut lebih dari 685.000 orang di Brasil. Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Setelah rumah sakit kehabisan oksigen selama berbulan-bulan, virus corona membinasakan populasi penduduk asli.
ADVERTISEMENT
Bolsonaro sempat menyangkal adanya virus corona, menyepakati obat yang belum terbukti, dan menyebut vaksin corona dapat mengubah orang menjadi 'buaya'. Komite Senat menekankan, Bolsonaro sengaja membiarkan virus itu memukul Brasil.
Bolsonaro juga sedang diselidiki karena diduga tak menindaklanjuti laporan penggelapan dana pembelian vaksin virus corona. Investigasi lainnya mengusut klaim bahwa dia membocorkan dan mengganggu penyelidikan rahasia polisi atas tuduhan korupsi putra-putranya.
Anak Presiden Brasil, Flavio Bolsonaro. Foto: Mauro Pimentel / AFP
Bolsonaro terjerat penyelidikan terhadap putranya yang seorang senator, Flavio. Dia diduga terlibat dalam skema yang dikenal sebagai 'rachadinha'. Dalam tindak korupsi ini, pejabat mendapatkan sebagian upah staf sebagai imbalan menempatkannya di posisi tertentu.
Kasus itu dibatalkan lantaran Flavio menikmati kekebalan parlemen. Bolsonaro pun bersikeras membantah melakukan kesalahan. Dia mengaku sebagai korban penganiayaan politik.
ADVERTISEMENT
"Mereka mencari cara untuk menyerang saya," ujar Bolsonaro.
Bolsonaro membuat pernyataan ini usai situs berita menerbitkan klaim bahwa para anggota keluarganya membeli 51 properti yang dibayar sebagian atau seluruhnya secara tunai antara 1990 dan 2022. Berbagai properti ini menyentuh harga USD 4,7 juta (Rp 73 miliar).
Mantan Presiden dan kandidat presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva memberi isyarat saat menghadiri pemungutan suara di tempat pemungutan suara di Sao Bernardo do Campo, di pinggiran Sao Paulo, Brasil 30 Oktober 2022. Foto: Amanda Perobelli/Reuters
Kabar ini memicu pertanyaan tentang asal usul uang tersebut. Ada pun klaim lain bahwa dana publik kerap disalahgunakan untuk menjilat para pemimpin dengan sepengetahuan Bolsonaro.
"Ketika masa jabatan presidennya berakhir, Jair Bolsonaro akan bertanggung jawab kepada keadilan, dan kantor kejaksaan akan dapat membuka penyelidikan baru," terang pakar hukum dari Fluminense Federal University, Rogerio Dultra dos Santos.
Awalnya, Bolsonaro terpilih berkat kampanye anti-korupsi ketika negara itu terhuyung-huyung oleh skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan perusahaan negara Petrobras, pemerintah Lula, dan Partai Pekerja (PT). Tuduhan terhadap Lula kemudian dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Kini, Lula berjanji akan mengakses dokumen resmi maupun pribadi yang telah disegel selama seratus tahun oleh Bolsonaro sebelum dia meninggalkan jabatannya.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyapa pendukungnya saat kampanye di Campinas, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Sabtu (24/9/2022). Foto: Suamy Beydoun/Reuters
"Ini bisa memiliki konsekuensi hukum," jelas Dos Santos.
Dos Santos menambahkan, upaya untuk menyeretnya ke pengadilan dapat memakan waktu beberapa tahun. Sebab, Bolsonaro dapat mengajukan beberapa banding. Dia juga bisa mengambil kesempatan dari putusan Mahkamah Agung yang sebelumnya membebaskan Lula.
Bolsonaro mengaku akan menjauhi politik bila kalah dalam pilpres. Ilmuwan politik dari Federal University of Rio de Janeiro, meragukan pernyataan tersebut.
Goulart menggarisbawahi, apa pun nasibnya dalam proses hukum, Bolsonaro kemungkinan akan mengikuti jalan yang sama seperti idola politiknya, mantan Presiden AS, Donald Trump. Dia mempertahankan pengaruh signifikan atas politik AS meskipun kalah di pilpres 2020.
ADVERTISEMENT