Kami Menguji Indikator Level PPKM di 34 Provinsi, Ini Data dan Analisisnya

21 Juli 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menjaga area Pantai Pererenan, Badung, Bali, Sabtu (17/7/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menjaga area Pantai Pererenan, Badung, Bali, Sabtu (17/7/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengganti istilah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat menjadi PPKM berdasarkan level. Keputusan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Sejumlah indikator untuk memetakan level 1 sampai 4 di daerah pun telah ditetapkan. Sebagai contoh, PPKM level 4 ditentukan dengan indikator sebagai berikut:
Kasus konfirmasi: >150/100.000 penduduk/minggu
Perawatan RS:>30/100.000 penduduk/minggu
Kematian: >5/100.000 penduduk/minggu
Indikator kapasitas respons
Testing - positivity rate: >15 %
Tracing - kontak erat per kasus konfirmasi:<5
BOR: 80%
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita di sebuah sekolah di Jakarta, Jumat (2/7). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Berdasarkan indikator tersebut, kami mencoba menghitung level di 34 provinsi dengan indikator kasus konfirmasi dan kematian. Tujuannya melihat situasi pandemi COVID-19 di masing-masing provinsi.
Yuk, lihat hasilnya.

Memetakan Data

Ada dua hal yang harus kita lakukan. Pertama, dua indikator yang digunakan pemerintah harus dihitung berdasarkan populasi. Dalam epidemiologi, hitung-hitungan ini berguna untuk membandingkan dampak suatu jenis penyakit di suatu wilayah dengan wilayah lain dalam periode tertentu.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, kasus corona di Jakarta bisa saja sangat tinggi. Namun, jumlah populasi di provinsi tersebut juga tinggi. Oleh sebab itu, membandingkan penularan corona di Jakarta dengan provinsi lain seperti Aceh harus menggunakan skala per 100 ribu penduduk.
Foto udara daerah padat penduduk di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (21/1). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, misalnya, populasi di Jakarta pada tahun 2020 mencapai 10,5 juta penduduk. Sementara itu, populasi di Aceh mencapai setengahnya, yaitu 5,2 juta penduduk.
Kedua, dua indikator itu juga harus dihitung berdasarkan waktu. Waktu di sini merujuk pada rentang waktu infeksi atau jumlah kematian dalam periode satu minggu.
Sebagai contoh, kasus corona di Jakarta dalam satu minggu terakhir ada di angka 60 ribu. Sementara di provinsi lain seperti aceh, misalnya, penularan dalam satu minggu ada di angka 474 kasus.
ADVERTISEMENT
Nah, data populasi tiap provinsi dan kasus positif corona serta kematian dalam waktu sepekan itulah yang akan jadi pegangan kita. Hasilnya akan kita klasifikasikan berdasarkan level-level yang sudah ditentukan pemerintah sebelumnya.

Level di Konfirmasi Positif

Apabila datanya sudah siap, maka kita bisa memetakannya menjadi seperti tabel di bawah ini.
Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah menghitungnya dengan cara sebagai berikut:
(Kasus positif seminggu/Populasi penduduk di satu provinsi)x100.000
Apabila hasilnya sudah muncul, maka kita bisa mencocokannya dengan level-level yang ditentukan pemerintah.
Hasilnya sebagai berikut:

Level 4 (>150/100.000 penduduk/minggu)

Contoh cara membaca data ini adalah, ada 646,48 kasus konfirmasi positif di Jakarta per 100 ribu penduduk dalam seminggu terakhir.

Level 3 (50-150/100.000 penduduk/minggu)

ADVERTISEMENT

Level 2 (20-50/100.000 penduduk/minggu)

Level 1 (<20/100.000 penduduk/minggu)

Aceh 9,0 kasus konfirmasi positif per 100 ribu penduduk

Level di Kasus Kematian

Apabila datanya sudah siap, maka kita bisa memetakannya menjadi seperti tabel di bawah ini.
Hal yang perlu dilakukan adalah menghitungnya dengan cara sebagai berikut:
(Kasus kematian seminggu/Populasi penduduk di satu provinsi)x100.000

Level 4 (>5/100.000 penduduk/minggu)

Contoh cara membaca data ini adalah, ada 12,08 kasus kematian corona positif di Yogyakarta per 100 ribu penduduk dalam seminggu terakhir.

Level 3 (2-5/100.000 penduduk/minggu)

Level 2 (1-2/100.000 penduduk/minggu)

Level 1 (1/100.000 penduduk/minggu)

Tidak ada.
Namun, sejumlah provinsi di bawah ini memiliki nilai di bawah 1
****
Hal yang menjadi catatan, ada sejumlah provinsi yang kasus konfirmasi positifnya tinggi, tetapi belum diberlakukan PPKM Level 4. Sebagai contoh, Kalimantan Utara dan Bangka Belitung saat ini belum memberlakukan PPKM Level 4.
ADVERTISEMENT
Namun hal itu bisa saja wajar mengingat pemberlakuan PPKM di Luar Jawa diterapkan beberapa waktu lalu. Pekan ini, kasus di dua provinsi tersebut naik signifikan.