Kampanye di Dumai, Anies Bersyukur Dengar Testimoni Program Indonesia Mengajar

28 Januari 2024 11:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) menyampaikan orasinya saat kampanye akbar di Taman Bukit Gelanggang, Dumai, Riau, Sabtu (27/1/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) menyampaikan orasinya saat kampanye akbar di Taman Bukit Gelanggang, Dumai, Riau, Sabtu (27/1/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, melanjutkan safari politiknya ke Dumai, Riau, Sabtu (27/1). Dalam kesempatan ini, dirinya merasa bersyukur karena mendengar testimoni dari murid yang mengikuti program Indonesia Mengajar.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur tadi mendengar testimoni yang disampaikan oleh anak yang pernah menjadi murid dari pengajar muda Indonesia Mengajar. Kami memang memperjuangkan kesetaraan, bukan hanya karena mengikuti kontestasi Pilpres, tapi ini agenda yang kami kerjakan sejak belasan tahun lalu," ungkapnya pada wartawan di Lapangan Taman Bukit Gelanggang.
Anies lantas menceritakan bahwa prinsip kesetaraan yang ia usung dalam Indonesia Mengajar sudah berjalan sejak 14 tahun lalu. Kala itu, mereka mengirimkan guru-guru ke Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis, yang notabene jauh dari kemajuan.
Ketika para guru dari Indonesia Mengajar tiba di sana, lanjut Anies, mereka menemukan bahwa putra-putri di negeri ini sejatinya memiliki potensi yang luar biasa.
"Mereka punya kemampuan, tapi tidak punya kesempatan. Begitu diberi kesempatan, mereka ikut olimpiade sampai tingkat nasional," kenang Anies.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu lantas berencana untuk terus melanjutkan program Indonesia Mengajar jika dirinya terpilih menjadi presiden sebagai penyelenggara negara, bukan lagi sebatas warga negara.
Dengan begitu, dirinya tidak hanya akan mengirim tenaga pendidik ke daerah yang membutuhkan. Tetapi, juga sekaligus memperbaiki dan membangun fasilitas untuk menunjang pendidikan.
"Bila dulu kami kerjakan ini sebagai warga negara, maka ketika nanti dapat kesempatan sebagai penyelenggara negara, Indonesia Mengajar akan jadi program prioritas," jelas mantan Mendikbud itu.
"Supaya tidak ada lagi daerah yang tertinggal hanya karena semata-mata kita belum membangun di sana. Itu prioritas kita," imbuhnya.
(IK)