Kamu Merasa Lebih Gerah Akhir-akhir Ini? Berikut Penjelasan BMKG

26 Mei 2020 14:27 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, serta Deputi Meteorologi BMKG, R Mulyono Prabowo, menyampaikan siaran pers soal prakiraan kemarau 2019. Foto: Ajo Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, serta Deputi Meteorologi BMKG, R Mulyono Prabowo, menyampaikan siaran pers soal prakiraan kemarau 2019. Foto: Ajo Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia mengeluhkan suasana gerah dan panas dalam beberapa hari terakhir. Terkait hal tersebut BMKG memiliki penjelasan.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan, suasana gerah secara meteorologi disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara.
"Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut, dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan, suasana akan lebih terasa gerah," kata Herizal dam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5).
Laporan pencatatan meteorologi suhu maksimum udara (umumnya terjadi pada siang atau tengah hari) di Indonesia dalam 5 hari terakhir ini berada dalam kisaran 34-36°C. Beberapa kali suhu udara >36°C tercatat terjadi di Sentani, Papua.
"Di Jabodetabek, pantauan suhu maksimum tertinggi terjadi di Soekarno/Hatta 35°C, Kemayoran 35°C, Tanjung Priok 34,8°C, dan Ciputat 34,7°C. Demikian juga wilayah lain di Jawa, siang hari di Tanjung Perak suhu udara terukur 35°C," ungkap dia.
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Wilayah perkotaan terutama di kota besar, lanjut dia, umumnya memiliki suhu udara yang lebih panas dibandingkan bukan wilayah perkotaan. Sementara itu catatan kelembapan udara menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran >80% - 100%, yang termasuk berkelembapan tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada musim kemarau suhu udara maksimum di Jakarta umumnya berada pada rentang 32-36°C. Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
Ia menambahkan, perkembangan musim kemarau hingga Pertengahan Mei 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 35% wilayah Zona Musim (ZOM) sudah memasuki musim kemarau, di antaranya: sebagian besar wilayah di NTT dan NTB, sebagian Jawa Timur bagian selatan, sebagian Jawa Tengah bagian utara dan timur.
Juga di sebagian Jawa Barat bagian utara dan timur serta Bekasi bagian utara, Jakarta bagian utara, dan sebagian daerah Papua dan Maluku.
"Masyarakat diimbau tidak panik dengan suasana gerah yang terjadi, tetapi tetap perlu menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih dan lebih banyak berdiam dirumah pada saat pemberlakuan PSBB.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.