Kanada Jadi Negara Pertama yang Izinkan Anak 12-15 Tahun Divaksin COVID-19

6 Mei 2021 3:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kanada akan menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun. Hal ini dikonfirmasi oleh penasihat senior di Kementerian Kesehatan Federal Kanada, Supriya Sharma.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kebijakan ini adalah harapan baru dalam percepatan vaksinasi nasional guna melawan pandemi COVID-19. Sharma menyebut vaksin Pfizer yang diproduksi oleh BioNTech Jerman aman dan efektif pada kelompok usia yang lebih muda.
"Kami mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Sharma dikutip dari Reuters, Kamis (6/5).
Petugas kesehatan memberikan vaksin Pfizer / BioNTEch di Kanada. Foto: CARLOS OSORIO/REUTERS
Sementara Perdana Menteri wilayah Alberta, Jason Kenney, mengatakan wilayahnya akan menjadi provinsi pertama di Kanada yang menawarkan vaksin COVID-19 bagi semua orang berusia 12 tahun ke atas mulai 10 Mei 2021.
Pemerintah setempat juga sudah mensosialisasikan protokol kesehatan yang lebih ketat untuk menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19.
Alberta merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Kanada. Ada 24.000 kasus aktif dan 150 orang dalam perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
Sementara sekitar 20 persen dari 1.249.950 kasus COVID-19 di Kanada, disumbang orang di bawah usia 19 tahun. Hingga saat ini negara tersebut telah mencatat 24.396 kematian akibat COVID-19.

Kanada Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Meski Ada Kasus Pembekuan Darah

Secara terpisah, pihak berwenang di Kanada melaporkan kematian ketiga akibat pembekuan darah setelah divaksin AstraZeneca. Ia adalah seorang pria berusia enam puluh tahun yang tinggal di Provinsi Atlantik, New Brunswick.
Alberta juga melaporkan kematian akibat pembekuan darah pada Selasa (4/5) dan Provinsi Quebec memiliki laporan kasus yang sama pada 27 April lalu.
Meski begitu, Kepala Petugas Medis Kesehatan di New Brunswick, Jennifer Russell, mengatakan provinsi tersebut akan terus menggunakan vaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
"Memang ada kasus langka di mana trombosis akan terjadi. Namun, risikonya tetap minimal dibandingkan dengan risiko, komplikasi, dan potensi konsekuensi [infeksi] COVID-19," kata Russell.
Hingga saat ini, pemerintah federal Kanada telah membeli puluhan juta dosis vaksin COVID-19. Tetapi para kritikus mengeluhkan kecepatan vaksinasi yang lambat.