Kanada, Selandia Baru, Australia Minta Israel Tidak Serang Rafah

15 Februari 2024 13:26 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari tenda kamp yang melindungi pengungsi Palestina di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Foto: Bassam Masoud/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari tenda kamp yang melindungi pengungsi Palestina di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Foto: Bassam Masoud/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Barat meminta gencatan senjata segera di Gaza. Tuntutan merupakan respons dari rencana Israel menyerang Rafah.
ADVERTISEMENT
Permintaan itu tertuang pada pernyataan bersama pemimpin Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Rafah yang jadi target serangan adalah lokasi pengungsian warga.
"Kami sangat khawatir dengan indikasi rencana serangan darat ke Rafah. Operasi militer di Rafah akan menjadi malapetaka," kata pernyataan tiga Perdana Menteri tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Perdana Menteri Justin Trudeau dari Kanada tiba menjelang jamuan makan siang di KTT G20 pdi Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022). Foto: Leon Neal/Reuters
"Gencatan senjata kemanusiaan segera sangat dibutuhkan," sambung mereka.
Pada Rabu (14/2) PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, akan segera meluncurkan operasi melawan Hamas di Rafah. Israel sudah memerintahkan warga mengosongkan Rafah.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tiba untuk menghadiri jamuan makan malam selama KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/Pool/ AP APHOTO
Pernyataan tiga negara Barat turut menekankan gencatan senjata tak boleh satu sisi saja. Hamas dituntut melucuti senjata dan membebaskan seluruh sandera.
Para pemimpin meminta agar Israel mematuhi permintaan Mahkamah Internasional. Pada Januari lalu Israel diwajibkan mencegah genosida di dan mengizinkan bantuan masuk Gaza.
ADVERTISEMENT
"Proteksi warga sipil sangat penting dan dibutuhkan di bawah hukum kemanusiaan internasional," jelas pernyataan tiga pemimpin.
"Warga sipil Palestina tidak boleh menjadi harga yang harus dibayar untuk mengalahkan Hamas," pungkas mereka.
Peta Gaza - Rafah Foto: google.maps