Kantor Perumnas BUMN dan PTPN 2 Sumut Dirusak Massa Demo

29 Oktober 2019 22:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas Kantor Sinergi Perumnas BUMN yang dirusak warga, di Desa Simalingkar A, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas Kantor Sinergi Perumnas BUMN yang dirusak warga, di Desa Simalingkar A, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa dari Desa Simalingkar A, Desa Durin Tonggal, dan Desa Namo Bintang berunjuk rasa di depan Kantor Sinergi Perumnas BUMN dan PTPN 2, Selasa (29/10). Aksi yang berawal damai itu berujung dengan pengerusakan dua bangunan kantor yang lokasinya berhadapan tersebut.
ADVERTISEMENT
Massa merasa kecewa dengan pembangunan perumahan PTPN 2 yang lokasinya masih bersengketa. Dalam orasinya, massa menyebut lahan seluas 854,26 Ha itu masih diproses perkaranya di MA.
Namun, pihak PTPN 2 mengklaim lahan tersebut sudah menjadi milik mereka. Sebab, mereka mereka mengaku memiliki sertifikat HGU nomor 171.
Pengunjuk rasa yang masih menetap di tenda dekat Kantor Sinergi Perumnas BUMN, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Massa meminta agar sengketa itu segera diselesaikan dengan cara mengembalikan lahan ke warga. Sekitar pukul 15.00 WIB, sebagian pengunjuk rasa sudah pulang, dan sebagian lainnya mendirikan tenda di lokasi demo.
Namun, satu jam kemudian, tiba-tiba pengunjuk rasa yang sempat pulang datang kembali dan merusak fasilitas di Gedung Perumnas dan PTPN 2. Massa yang didominasi emak-emak itu mulai merusak pagar gedung dan mencoret dinding kantor PTPN 2.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mereka juga mulai merusak Gedung Perumnas. Plang nama gedung dilepas, kaca pintu dan jendela dipecahkan, serta AC kantor di gedung tersebut dirusak.
Fasilitas Kantor Sinergi Perumnas BUMN yang dirusak warga, di Desa Simalingkar A, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Aksi tersebut hanya berlangsung sekitar setengah jam, sampai akhirnya petugas berhasil menenangkan massa. Menurut Ketua Forum Kaum Tani Laucih (FKTL) yang mewakili warga, Alpen Kaban, massa tersulut emosi lantaran wajah mereka terpampang dalam foto peletakan batu pertama perumahan PTPN II Tanjung Morowa yang diunggah di Facebook.
“Siang sekitar jam 12.00 Wib tadi kami heran, kenapa banyak nasi kotak masuk ke kantor itu, sementara orangnya terlihat sedikit. Ternyata ada peletakan batu pertama di sana,” ucap Alpen.
Pantauan kumparan, hingga pukul 21.30 WIB, ratusan aparat gabungan dari TNI dan Polri masih berjaga di lokasi. Sedangkan puluhan massa masih terlihat di tenda-tenda yang mereka dirikan di samping kedua gedung tersebut.
ADVERTISEMENT