Kapal Kargo Berbendera Sierra Leone Tujuan Batam Hilang di Perairan Taiwan

8 April 2022 12:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal kargo. Foto: VladSV/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal kargo. Foto: VladSV/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Korea Selatan melaporkan pada Jumat (8/4), sebuah kapal yang membawa enam awak hilang di lepas pantai Taiwan. Pihaknya telah meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan. Namun, salah satu helikopter regu penyelamat dikabarkan jatuh.
ADVERTISEMENT
Pada mulanya, Kapal Kyoto 1 itu sedang dalam perjalanan ke pelabuhan di Batam dari Busan, Korsel. Kementerian Luar Negeri Korsel menerangkan, keenam awak kapal itu adalah warga Korsel.
Kapal tersebut merupakan milik perusahaan jasa pengiriman barang berbasis di Uni Emirat Arab, Sea Star Shipping. Kapal berbendera Sierra Leone seberat 322 ton itu hilang saat sedang menarik kapal lain, yakni Kyoto 2.
Taiwan menerima sinyal marabahaya dari Kyoto 1 sekitar pukul 9.50 waktu setempat pada Kamis (7/4). Awak kapal mengirimkan sinyal tersebut sekitar 29 km dari barat daya pulau tersebut.
Pelabuhan Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/2/2022). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
Pihak berwenang Taiwan lantas mengerahkan kapal patroli dan sejumlah helikopter. Taiwan juga menyerukan kerja sama dari kapal-kapal di dekatnya.
"Pemerintah kami telah meluncurkan tim tanggap darurat dan mengirim kapal patroli dan sejumlah helikopter untuk pencarian," tutur Kemlu Korsel, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan otoritas patroli Taiwan, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Namun, sebuah helikopter yang membantu operasi tersebut kemudian jatuh. Pesawat itu jatuh di perairan Pulau Mara, Korsel pada Jumat (8/4).
Kecelakaan itu terjadi tak lama usai helikopter lepas landas untuk kembali ke Busan. Mereka baru saja menurunkan enam penjaga pantai yang ditugaskan untuk pencarian.
Ilustrasi helikopter jatuh. Foto: Shutter Stock
Tim helikopter tersebut terdiri dari dua pilot penjaga pantai dan dua pejabat. Mereka menaiki Sikorsky S-92 ketika helikopter itu jatuh ke laut sekitar 370 km barat daya pulau itu. Kecelakaan dilaporkan terjadi pada pukul 1.32 pagi waktu setempat.
Dua awak dikabarkan tewas, sedangkan satu lainnya terluka. Pilot yang selamat itu menderita sejumlah patah pulang. Sementara itu, awak keempat masih belum ditemukan.
"Pilot masih hidup ketika dia diselamatkan, tetapi co-pilot dan operator radarnya tidak sadarkan diri. Meskipun kami telah melakukan perawatan darurat, mereka tidak sadar kembali," jelas seorang pejabat penjaga pantai Jeju, Park Je-soo, sebagaimana dikutip dari Korea Herald.
ADVERTISEMENT