Kapolda Bali Soal Brosur Penjarahan: Hanya Provokasi, Tak Buat Saya Gentar

22 Oktober 2020 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose angkat suara terkait beredarnya brosur ajakan penjarahan menjelang demo tolak Omnibus Law pada tiang listrik Gedung Partai Demokrat, Rabu (21/10) kemarin.
ADVERTISEMENT
Golose mengatakan, masih mencari penempel brosur tersebut. Golose mengaku tidak gentar dengan aksi provokasi yang dilakukan oknum penempel tersebut.
"Kita usut dan tetap kita pantau, kita juga sudah monitor dan sebagainya kegiatan tetapi selama tujuannya hanya memprovokasi dan menyebarkan rasa ketakutan itu tak membuat gentar saya. Tidak membuat gentar," kata Golose usai memantau demo aksi tolak Omnibus Law Bali Tidak Diam di Kampus Udayana, Kamis (22/10).
Mengantisipasi aksi penjarahan Golose telah memerintahkan jajarannya untuk memperketat jalannya aksi. Dia mengatakan, ribuan personel yang terdiri dari polisi, Satpol PP dan pecalang diturunkan untuk mengamankan aksi.
Brosur Aksi Penjarahan Di Depan Kantor Demokrat Bali Tolak Omnibus Law. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, pantauan kumparan, beserta aksi hanya sekitar ratusan orang. Aksi bubar dengan damai sekitar pukul 18.00 WITA.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyelamatkan perekonomian, keamanan dan ketertiban sehingga kita lakukan (pengamanan), kalian lihat sendiri lebih banyak polisinya yang digelar daripada yang didemo," kata Golose.
Golose mengaku, meski jumlah polisi lebih banyak dibandingkan peserta, dia telah memerintahkan anggota agar mengutamakan sikap humanis kepada peserta demo.
"Tapi sudah perintah saya bahwa kita lakukan secara persuasif. Perintah saya bahwa kita lakukan humanis. Perintah saya kepada anggota jangan melakukan tindak kekerasan," kata dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)