Kapolda Maluku Pecat 5 Polisi, Kasus Desersi hingga Asusila

7 Desember 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 personel Polda Maluku memegang foto di dada, diberhentikan tidak hormat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
5 personel Polda Maluku memegang foto di dada, diberhentikan tidak hormat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Lima personel Polda Maluku dikenakan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) alias dipecat. Upacara pemberhentian itu dilakukan di lapangan Letkol Pol Chr Tahapary, Tantui, Kota Ambon, Rabu (7/12).
ADVERTISEMENT
Upacara PTDH dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum. Turut hadir dalam upacara tersebut yakni Irwasda Maluku Kombes Pol Jannus Parlindungan Siregar S.Ik, dan seluruh pejabat utama Polda Maluku.
Polisi yang dipecat itu tidak hadir di lapangan. Hanya ada foto mereka yang dibawa oleh prajurit yang bertugas.
Lima polisi Polda Maluku yang di-PTDH tersebut, yaitu:

Jauhi Pelanggaran Sekecil Apa pun

Latif dalam amanatnya juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh personel Polda Maluku dan jajaran yang sudah melaksanakan tugas selama ini dengan baik, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Saya meminta kepada personel yang berprestasi untuk terus memberikan pengabdian terbaiknya untuk kemajuan institusi Polri ke depan," kata Latif.
Dia kembali mengingatkan personel Polda Maluku dan jajaran untuk menghindari berbagai pelanggaran sekecil apa pun.
PTDH yang diberikan, kata Latif, tidak dilakukan serta merta. Hal ini sudah melalui mekanisme dan proses yang panjang hingga diterbitkannya keputusan PTDH kepada mereka yang melanggar.
"Olehnya itu kepada seluruh personel agar jauhi pelanggaran sekecil apa pun," pinta Kapolda Maluku.
Selaku manusia biasa, Latif mengaku merasa berat untuk melepaskan personel yang di-PTDH. Namun hal tersebut sudah menjadi ketentuan di dalam kedinasan Polri.
Ia berharap upacara PTDH ini bisa diambil hikmahnya oleh personel Polda Maluku yang lain sehingga tidak ada lagi yang melakukan pelanggaran di dalam kedinasan polri.
ADVERTISEMENT

Abdi Utama dari Nusa dan Bangsa

Latif meminta seluruh personel Polda Maluku dan jajaran memegang Rasta Sewakottama atau Abdi Utama dari Nusa dan Bangsa, menjadi pelayan dan pelindung masyarakat, sebagaimana tertuang dalam program Presisi Kapolri dan program Basudara Manise Kapolda Maluku.
"Kepada personel Polda Maluku dan jajaran agar terus tingkatkan iman dan takwa dan terus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita sekalian dengan memberikan profesi kita sebagai anggota Polri," kata Latif.
"Tingkatkan pembinaan dan laksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas karena tugas adalah amanah, ibadah, dan bagian dari profesi kita sebagai anggota Polri yang harus dipertanggungjawabkan di masyarakat maupun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," imbuhnya.