Kapolda Metro: Dulu Sabu untuk Kenikmatan, Sekarang Jadi Motif Kejahatan

25 November 2021 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Metro Jaya gelar konferensi pers hasil Operasi Nila Jaya 2021 dengan barang bukti 1,74 ton Narkoba, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polda Metro Jaya gelar konferensi pers hasil Operasi Nila Jaya 2021 dengan barang bukti 1,74 ton Narkoba, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, menyoroti banyaknya pelaku kejahatan di wilayahnya yang saat beraksi ternyata menggunakan narkoba berbagai jenis, terutama sabu.
ADVERTISEMENT
Hal ini diketahui lewat pemeriksaan tes urin yang dilakukan polisi terhadap pelaku setelah berhasil tertangkap.
"Jika kita melaksanakan interview kepada pelaku kejahatan tertentu seperti tawuran, pelaku pencurian dengan kekerasan yang dikenal masyarakat dengan begal, termasuk kemarin pencurian HP pesepeda yang melintas di Jalan Sudirman Thamrin, setelah kita lakukan tes urin, positif mengandung amphetamin, jenis sabu," jelas Fadil usai menggelar Operasi Nila Jaya 2021 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/11).
"Jadi kalau dulu menggunakan sabu itu untuk enjoyable, kenikmatan, sekarang sabu sudah menjadi motif daripada orang melakukan kejahatan," lanjut dia.
Fadil mengungkapkan, hal ini merupakan tantangan baru bagi pihak kepolisian. Sebab, pelaku kejahatan saat ini motifnya tidak hanya berkaitan ekonomi, tetapi karena ingin menggunakan uang hasil kejahatannya untuk membeli narkoba.
Polda Metro Jaya gelar konferensi pers hasil Operasi Nila Jaya 2021 dengan barang bukti 1,74 ton Narkoba, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Saya kira menjadi satu tantangan kita semua, bagaimana perubahan perilaku penjahat atau criminal offenders ternyata bukan semata-mata untuk motif ekonomi. Tapi karena ingin membeli narkotika. Ini pekerjaan berat kita," tegas Fadil.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, untuk mengatasi tindakan kejahatan tersebut, ia menilai harus ada upaya pencegahan dari tingkat keluarga sebagai orang terdekatnya.
Polisi merapikan barang bukti narkoba saat pemusnahan di Lapang Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Kamis (25/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Tugas untuk menurunkan prevalensi ini tidak hanya penegak hukum, tapi bagaimana juga upaya-upaya penguatan di basis keluarga, di basis masyarakat, bukan hanya Reserse Narkoba tangkap bandar. Bagaimana juga ketahanan keluarga timbul sehingga tidak ada keinginan atau pemicu, sehingga keluarga kita menghadapi persoalan larinya ke narkotika," tutup Fadil.
Dalam Operasi Nila Jaya 2021 yang dilakukan hari ini, polisi memusnahkan barang bukti narkoba seberat 1,74 ton.