Kapolri: Agus Sujatno Pernah Ikut Deradikalisasi, Statusnya Masih Merah

7 Desember 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyatakan Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, pernah menjalani proses deradikalisasi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dijalaninya ketika menjalani hukuman penjara atas kasus bom panci di Cicendo, Bandung, pada 2017 lalu.
Sigit menjelaskan, dalam proses deradikalisasi yang dijalaninya, Agus masih menganut paham radikal atau masuk dalam status merah.
"Yang bersangkutan sebelumnya ditahan/diproses di Nusakambangan, artinya dalam tanda kutip masuk kelompok yang masih merah," ujar Sigit usai meninjau lokasi pemboman di Bandung, Rabu (7/12).
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers terkait bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Ariella Dwiputri Kinari/kumparan Buddies
Dia mengakui, proses deradikalisasi memanglah tak mudah. Apalagi, Agus Sujatno masih terafiliasi dengan jaringan terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Bandung, Jawa Barat.
"Tentunya untuk proses deradikalisasi tentunya membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda karena yang bersangkutan masih susah untuk diajak bicara masih cenderung menghindar walaupun sudah mulai melaksanakan aktivitas," terang Sigit.
Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (8/12/2022). Foto: Dok. Istimewa
Lebih jauh, Sigit memastikan, saat ini pihaknya masih terus mengusut kasus bom bunuh diri tersebut. Dia berharap agar kasus ini dapat segera dituntaskan.
ADVERTISEMENT
"Kita minta pada seluruh rekan-rekan untuk bisa bantu kami dan seluruh tim agar bisa menuntaskan kasus ini agar maksimal. Seluruh tim sudah saya perintahkan untuk semuanya bergerak," tutup dia.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, pagi tadi, Rabu (7/12). Hingga saat ini tercatat, 1 polisi tewas sementara 10 orang lainnya mesti menjalani perawatan akibat peristiwa itu.
Reporter: Ariella Dwiputri Kinari, Lauren Marxoni