Kapolri Cek Vaksinasi di Taman Safari: Saya Tunggu Target 1,2 Juta Terpenuhi

23 Desember 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/12). Foto: Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/12). Foto: Polri
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit melanjutkan perjalanan dalam memeriksa kesiapan Nataru hingga pelaksanaan vaksinasi. Kini, Sigit melihat langsung vaksinasi di kawasan Taman Safari Indonesia, Bogor, Kamis (23/12).
ADVERTISEMENT
Kapolri tentu bersama sejumlah pejabat lainnya, seperti Menko PMK Muhadjir, Menkes Budi Sadikin, Menhub Budi Karya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kasum TNI Letjen Eko Margiyono.
Dalam foto yang diterima kumparan, Kapolri tampak menyapa sejumlah peserta vaksin. Tidak hanya orang dewasa, peserta vaksin juga diikuti siswa sekolah.
Selain itu, Jenderal Sigit juga menyapa para kasatwil lewat video conference. Sigit mengatakan, terdapat 5 ribu titik lokasi vaksin yang tersebar di sejumlah daerah dengan target 1,2 juta jiwa hari ini.
"Tadi dilaporkan kurang lebih 5 ribu titik dengan target minimal hari ini 1,2 juta. Apabila ada wilayah kemudian target bisa melebihi, saya berikan apresiasi. Saya akan ikuti sampai sore nanti," kata Sigit lewat keterangannya.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/12). Foto: Polri
Dalam arahannya, mantan Kapolda Banten ini meminta kepada wilayah yang belum mencapai target vaksinasi 70 persen untuk berpacu dalam mengejar target.
Sigit juga mengapresiasi daerah yang sudah 100 persen capaian vaksinnya seperti DKI Jakarta, Kepri, Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
"Demikian harapan kita bagaimana kemudian wilayah yang masih di bawah 70 persen tolong betul-betul di pacu," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Sigit menyadari, setiap wilayah memiliki tantangan dan kesulitan yang berbeda-beda. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan mencari solusi.
"Karena saya tahu, masing-masing wilayah memiliki kesulitan yang berbeda. Ini perlu dilakukan karena varian baru Omicron, Kepala BNPB sudah sampaikan sudah terdeteksi delapan," tandasnya.