Kapolri: Kami Tak Pernah Bilang Dalang Kerusuhan 22 Mei Kivlan Zen

13 Juni 2019 10:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Dari kiri ke kanan) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kepala Kepolisian RI, Tito Karnavian, dan Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto, saat Apel Konsolidasi Ketupat Jaya di Monas, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
(Dari kiri ke kanan) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kepala Kepolisian RI, Tito Karnavian, dan Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto, saat Apel Konsolidasi Ketupat Jaya di Monas, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polri telah memparkan proses penyelidikan dan penyidikan kasus kerusuhan 22 Mei. Dari pemaparan itu terungkap bahwa Mayjen (Purn) Kivlan Zen memerintah para eksekutor untuk membunuh 4 tokoh nasional dan satu pemimpin lembaga survei. Pengungkapan ini menimbulkan anggapan sebagian pihak bahwa Kivlanlah dalang kerusuhan ini.
ADVERTISEMENT
Anggapan itu dibantah oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito menegaskan, Polri tidak pernah menyebut Kivlan merupakan dalang kerusuhan.
"Tolong dikoreksi bahwa dari Polri tidak pernah mengatakan dalang kerusuhan itu adalah Pak Kivlan Zen. Enggak pernah," ujar Tito usai Apel Operasi Ketupat, di Monas, Jakarta, Kamis (13/6).
Tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen dikawal polisi usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/5). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Tito menjelaskan, yang disampaikan oleh Kadiv Humas Polri di kantor Kemenkopolhukam merupakan kronologi peristiwa 21-22 Mei. Dalam penjelasan itu, disampaikan ada dua segmen kelompok damai dan kelompok rusuh.
Kelompok yang rusuh inilah yang ditindak oleh polisi. Mereka membawa bom molotov, panah, parang, ada roket mercon, dan batu. Selain itu, ada ambulans yang justru diisi dengan batu. Dengan begitu, dapat disimpulkan, kelompok perusuh ini memang di-setting.
ADVERTISEMENT
"Tapi tidak menyampaikan itu Pak Kivlan Zen (dalang), hanya disampaikan dalam peristiwa itu ada korban sembilan orang meninggal dunia di samping luka-luka baik dari kelompok perusuh maupun dari petugas," jelas dia.
"Petugas itu 237 yang terluka, 9 dirawat, satu rahang pecah. Banyak tidak di-cover. Sembilan ini ada luka karena kekerasan tumpul karena pukulan petugas, bisa karena dilempar batu oleh perusuh lain," tambah Tito.
Kivlan Zen telah menyangkal sangkaan polisi terhadap dirinya. Sebagai purnawirawan TNI, Kivlan lewat pengacaranya juga meminta perlindungan kepada Menhan Ryamizard Ryacudu.
3 Purnawirawan Jadi Tersangka Makar Foto: Sabryna