Kapolri Minta Anggota Peka soal Masyarakat Susah Akibat Lonjakan Harga Pangan

2 Maret 2022 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan paparan dalam acara Rilis Akhir Tahun 2021 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan paparan dalam acara Rilis Akhir Tahun 2021 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada anggotanya untuk mengasah kepekaan terhadap kondisi masyarakat saat ini.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan anggota Polri tidak melakukan hal yang dapat membuat masalah baru di saat masyarakat menghadapi kondisi sulit akibat lonjakan harga pangan.
Sigit bercerita, kondisi masyarakat yang harus rela antre berjam-jam demi mendapat bahan pangan dengan harga yang murah. Tentu kondisi ini harus menjadi perhatian Polri.
“Bagaimana antrean panjang ketika seseorang harus antre hanya karena selisih harga sekitar 4 ribu, 5 ribu, 2 ribu rupiah. Orang antre berjam-jam itu rela, itu artinya kondisi masyarakat kita dalam keadaan susah dan ini harus betul-betul kita pahami, harus betul-betul kita rasakan,” kata Sigit saat memberikan paparan dalam rapat pimpinan Polri di Gedung Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (2/3).
“Sehingga pada saat rekan-rekan turun dan mengambil langkah-langkah kepolisian di lapangan rekan-rekan bisa memahami, belajar untuk mengerti, belajar untuk mengasah,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

Anggota Polri Diminta Jaga Kepercayaan Publik

Sejumlah warga antre sembako di gedung Baznas Kabupaten Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO / Yulius Satria Wijaya
Sigit meminta kepada anggotanya untuk mengambil langkah yang tepat saat di lapangan agar dapat memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Hal ini menurut Sigit, dapat meningkatkan kepercayaan publik.
“Kenapa? Salah mengambil keputusan, salah mengambil langkah, tentunya ini akan berdampak terhadap masalah yang muncul, yang besar dan ini tentunya dampaknya akan menurunkan kepercayaan publik baik terhadap pemerintah dan khususnya terhadap Polri sebagai bagian dari pemerintah dan negara,” jelasnya.
Sejumlah warga tertib antre untuk membeli sembako murah di Desa Bokong, Kupang, NTT, Kamis (2/12/2021). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ia tak ingin beban masyarakat bertambah karena tidak adanya keadilan yang diupayakan kepolisian.
“Ini yang tentunya kita semua harus betul-betul paham dan pada saat mengambil langkah kita mengambil langkah yang pas. Jangan sampai hal-hal yang kita lakukan kemudian mengusik rasa keadilan masyarakat sehingga kemudian yang kita lakukan justru menciderai dan melukai rasa keadilan dari masyarakat,” pungkasnya.
Petugas Satgas Pangan berbincang saat melakukan monitoring di kantor distributor minyak goreng SGT, Desa Dampyak, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022). Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
Polri melalui Satgas Pangan terus melakukan tindakan pencegahan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga minyak goreng hingga daging menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Polri bersama berbagai pihak terkait pun akan melakukan razia dan pengawasan distribusi bahan pangan agar berjalan dengan lancar.