Kapolri Waspadai Aksi Terorisme Ganggu Natal, 18 Orang Sudah Ditangkap

24 Desember 2023 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan pengecekan ke Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) dan Gereja Katedral Jakarta pada Minggu (24/12/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan pengecekan ke Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) dan Gereja Katedral Jakarta pada Minggu (24/12/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memastikan pihaknya telah memperketat pengamanan ibadah Natal di 2023. Salah satu yang diwaspadai ialah aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
"Kita terus melakukan pemantauan pengawasan terhadap potensi yang bisa mengganggu jalannya ibadah Natal, termasuk contohnya ancaman-ancaman dari teroris," kata Kapolri usai meninjau penyelenggaraan ibadah malam Natal di GPIB Immanuel Jakarta, Minggu (24/12).
Ia mengungkap hingga saat ini, pihaknya pun sudah mengamankan 18 orang yang diduga berniat melancarkan aksi terorisme. Namun, ia tidak merinci di mana dan kapan mereka diamankan.
"Dari beberapa waktu yang lalu sampai dengan kemarin, kita sudah melaksanakan pengamanan terhadap 18 orang. Kita terus lakukan langkah-langkah, memastikan bahwa seluruh rangkaian ibadah Natal berjalan dengan aman," tutur Sigit.
Personel Gegana Brimob Polda Maluku Utara melakukan sterilisasi di Gereja Katolik Santo Willibrordus, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (24/12/2023). Foto: Andri Saputra/Antara Foto
Sementara, Sigit mengatakan sejauh ini penyelenggaraan ibadah jelang Natal berjalan lancar. Ia pun memastikan Polri terus memantau kelancaran perayaan Natal dan Tahun baru dengan puluhan ribu personel.
ADVERTISEMENT
"Total ada 55.095 kegiatan ibadah Natal yang saat ini kita amankan di 39.495 gereja, dengan pelaksanaan misa Natal yang bervariasi. Ada yang melaksanakan ibadah sore, ada yang malam dan besok juga ada yang pagi dan ada yang siang," ujarnya.
"Dalam pelaksanaan misa ini kita menerapkan standar, bagaimana ibadah bisa berjalan dengan aman dan lancar, namun di sisi lain masalah kewaspadaan, kesiapsiagaan dan kecermatan kita untuk mengawasi siapa yang akan melaksanakan ibadah, siapa yang akan mungkin ada potensi harus kita jaga," tandas dia.