Karier Achmad Yurianto: Jubir Corona, Dirjen, hingga Staf Ahli Menkes
ADVERTISEMENT
Menkes Terawan Agus Putranto hari ini resmi memberhentikan Achmad Yurianto dari jabatannya sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Yuri itu kini menjabat Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.
“Pelantikan ini hendaklah dimaknai sebagai kepentingan organisasi, bukan sekadar penempatan figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu. Pembenahan dan pemantapan organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal,” kata Terawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/10).
Untuk pengganti Yuri, Terawan belum menunjuknya.
Jejak karier Yuri selama pandemi cukup panjang. Berikut perjalanannya:
Sebelum pandemi corona diumumkan di Indonesia, Yuri merupakan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes. Posisi Dirjen P2P saat itu masih diemban Anung Sugihantono.
Namun ketika pandemi terdeteksi pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi langsung menunjuk Yuri sebagai jubir penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saban hari, ia mengumumkan data terkait kasus corona yang ditayangan langsung televisi. Tak lupa imbauan untuk menaati protokol kesehatan selalu didengungkan.
Kemunculannya di layar TV setiap sore, membuat Yuri menjadi sosok yang populer.
Saat menjadi jubir corona, Yuri ternyata juga naik pangkat menjadi Dirjen P2P Kemenkes menggantikan Anung. Ia dilantik pada Senin (9/3/2020) oleh Terawan.
Sebagai Dirjen P2P, Yuri bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setelah dilantik, ketika itu ia langsung menyoroti program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digalakkan pemerintah.
Sembari menjabat Dirjen P2P, setiap pukul 15.30 WIB lewat tayangan langsung, Yuri tak henti-hentinya mengungkapkan bahwa Indonesia mampu memutuskan mata rantai penularan corona dengan jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Dokter Reisa kemudian masuk tim, tampil berduet dengan Yuri.
ADVERTISEMENT
"Jubir pemerintah di sini adalah ditunjuk Prof. Wiku Adisasmito dari BNPB dan Pak Budi Gunadi Sadikin khusus untuk satgas ekonomi," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (21/7).
Penunjukan Prof Wiku ini memang terkait perubahan struktur, semula Gugus Tugas, berubah menjadi Satuan Tugas (Satgas). Kemudian ada pembagian, Satgas untuk penanganan COVID-19 dan Satgas untuk pemulihan ekonomi.
Sekarang, nama organisasinya menjadi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ketuanya Airlangga Hartarto.
Ketika tak menjadi jubir corona, Yuri jarang muncul di hadapan publik. Ia sesekali hanya berbicara di diskusi atau webinar soal COVID-19.
Statemen Yuri terakhir sebagai Dirjen P2P adalah soal rencana pembelian vaksin corona oleh pemerintah. "Kalau seandainya segitu banyak [vaksin] dan tak ada satu pun yang dapat sertifikat halal, masa kita beli?" tutur Yuri kepada kumparan, Jumat (23/10).
ADVERTISEMENT
Achmad Yurianto Dokter Tentara
Achmad Yurianto merupakan dokter kelahiran Malang, 11 Maret 1962. Ia alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga angkatan 1990 yang juga pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Universitas Airlangga tahun 1986-1988.
Lulus kuliah, Yuri kemudian masuk militer. Dia menjabat sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada 1987. Ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.
Dia kemudian berkarier di Kemenkes hingga menduduki jabatan tertinggi sebagai dirjen, yang tak sampai setahun diembannya.