Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Sampah di Pintu Air Manggarai mengalami peningkatan sejak banjir yang melanda kawasan Jakarta sejak Rabu (1/1). Tak hanya plastik dan styrofoam, tetapi ditemukan juga kayu, bambu, hingga sampah rumah tangga seperti kulkas dan TV.
ADVERTISEMENT
"Kalau hari biasa ya banyakan juga styrofoam, botol-botol. Tapi kalau sudah banjir gini, tadi kan ada bambu, kayu, kasur, pokoknya TV, kulkas, terus juga ada tadi tabung-tabung gas," kata Kasatlak UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI, Rohmat, kepada wartawan, Kamis (2/1).
Rohmat menjelaskan, sampah-sampah tersebut sebagian berasal dari Bogor. Namun, ada pula sampah milik warga Jakarta yang terbawa arus banjir.
"Sampahnya kemungkinan dari hulu iya. Ada juga mungkin sampah-sampah Jakarta. Karena kan di sepanjang aliran kali banyak semacam bangunan enggak permanen. Nah, kemarin banyak yang roboh tergerus air. Itu kayunya sampai patah-patah. Terus banyak kandang ayam, gerobak bakso segala macam jenisnya ada kemarin," ungkap Rohmat.
Menurut Rohmat, tidak semua sampah diangkut menggunakan truk. Ada juga yang disisihkan warga untuk mereka jual atau digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita si angkut, buang ya. Tapi kan banyak nih warga sekitar yang milah-milah. Apalagi seperti yang masih bisa dimanfaatkan atau ada nilai ekonomisnya langsung mereka pinggirkan," tuturnya.
Rohmat mengaku tidak mau ambil pusing dengan tindakan warga mengambil barang-barang yang nyangkut di Pintu Air Manggarai. Sebab, aktivitas mereka bisa mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke Bantargebang.
Selama banjir Jakarta, Rohmat menuturkan petugas sudah mengangkut sampah sebanyak 64 truk berukuran besar. Sampah itu dikirim ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Kemudian dari situ langsung ke Bantargebang. Itu untuk mempercepat pengangkutan saja dibuang dulu ke TPS. Kalau nunggu Bantargebang kan kejauhan ini keburu penuh," pungkasnya.