Kasus Bintang Emon, Kantor Staf Presiden Sebut Pemerintah Tak Koordinir Buzzer

16 Juni 2020 16:17 WIB
Dosen Filsafat UI Donny Gahral Adian dalam diskusi 'Menolak Pembusukan Filsafat', Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (13/2). Foto: Rizki Baiquni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Filsafat UI Donny Gahral Adian dalam diskusi 'Menolak Pembusukan Filsafat', Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (13/2). Foto: Rizki Baiquni/kumparan
ADVERTISEMENT
Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menegaskan selama ini pemerintah tak memiliki hubungan dengan para buzzer di media sosial yang kerap menyerang para pengkritik pemerintah.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, menjelaskan apa yang dilakukan para buzzer selama ini sudah melanggar hukum maka seharusnya bisa dilaporkan pada pihak kepolisian.
"Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apa pun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah. Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik," kata Donny kepada wartawan, Selasa (16/6).
"Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silakan diproses saja. Pemerintah tidak ada sangkut-pautnya dengan buzzer-buzzer yang dituduhkan itu," lanjutnya.
Karena tak ada hubungannya sama sekali maka dari itu Donny memastikan pemerintah tak akan melindungi para buzzer itu jika nanti berhadapan dengan hukum.
Hal itu meski yang dilakukan para buzzer termasuk membela pemerintah dari para pengkritik di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang ada fitnah di situ, ada pencemaran nama baik atau perbuatan tidak menyenangkan kan bisa dilihat pasal-pasal mana. Kalau tidak ya ya tidak diproses," ujarnya.
Ilustrasi Buzzer Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Tapi pemerintah tidak di dalam posisi untuk mengatakan apa-apa karena buzzer itu inisiatif mereka sendiri. Tidak dikoordinir oleh siapa-siapa," lanjutnya.
Sebelumnya, para buzzer kembali muncul dan membuat ulah di media sosial twitter. Mereka menyerang Komika Bintang Emon dengan menuduhnya memakai narkoba.
Bukan tanpa sebab, para buzzer menyerang Bintang Emon karena yang bersangkutan mengkritik hasil tuntutan jaksa penuntut yang hanya satu tahun penjara untuk para penyiram air keras terhadap Novel Baswedan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.