Kasus Corona di Bali Meningkat 3 Pekan Terakhir, Didominasi Klaster Adat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, pada pekan pertama Januari, penambahan kasus corona tiap harinya rata-rata 100 kasus. Kemudian di pekan kedua, penambahan kasus menyentuh angka 200 pasien per hari.
Penambahan kasus semakin meningkat pada pekan ketiga Januari yang mencapai 330 pasien per hari. Adapun sejak pembatasan ketat mulai 11 hingga 22 Januari, terdapat 57 pasien corona yang meninggal.
Kepala Dinkes Bali, I Ketut Suarjaya, menyebut tingginya kasus corona selama 3 pekan terakhir berasal dari klaster upacara adat. Sebab, pada Desember 2020, banyak warga mengadakan pernikahan, ngaben, dan upacara adat lainnya.
“Dari upacara adat banyak kerumunan menuju klaster keluarga. Dari klaster keluarga bergerak ke kantoran. Ini berputar. Sehingga satu keluarga itu banyak yang positif. Bapaknya, ibunya, anaknya, kakeknya setelah di-tracing lanjut lagi, sehingga bertambah terus, kata Suarjaya kepada wartawan, Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
Dia menduga, kasus membeludak karena penularan klaster adat, keluarga, perkantoran, dan pasien isolasi mandiri yang tak disiplin.
Sehingga, kini Dinkes mulai melarang isolasi mandiri di rumah. Bagi mereka yang positif corona bergejala ringan akan diisolasi di hotel. Sedangkan yang bergejala berat dibawa ke rumah sakit rujukan.
Ia menyebut ada 25 ribu kamar hotel yang telah disiapkan untuk isolasi mandiri. Sedangkan, rumah sakit rujukan diinstruksikan untuk menambah 30 persen jumlah tempat tidur dari kapasitas awal.
“Maka isoman (isolasi mandiri) disetop, disiapkan hotel. ICU agak sulit harus menyiapkan ventilator dan sebagainya,” kata dia.
Dia meminta kerja sama warga, khususnya yang positif, untuk dibawa ke hotel menjalani isolasi mandiri. Selain itu, warga secara umum diminta menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.
ADVERTISEMENT
“Bagi kami petugas kesehatan ini sangat berat kalau tidak diikuti dari hulu, masyarakat bisa peduli atau paham. Ikutilah PPKM dengan disiplin. Tolonglah bantu kami, tenaga kesehatan sudah lelah, tapi kita berjuang terus," ucapnya.
Sejauh ini, total kasus di Bali mencapai 23.219 pasien. Dari jumlah itu, 19.633 orang di antaranya sembuh dan 620 orang meninggal. Sehingga tersisa 2.966 pasien yang masih dirawat.