Kasus Corona di Lebanon Melonjak Usai Ledakan di Beirut

12 Agustus 2020 2:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dampak ledakan di area pelabuhan Beirut, Lebanon Kamis (6/8). Foto: Reuters TV via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Dampak ledakan di area pelabuhan Beirut, Lebanon Kamis (6/8). Foto: Reuters TV via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Lebanon kembali mengumumkan penambahan kasus baru virus corona pada Selasa (11/8). Tercatat ada lebih dari 300 kasus baru dan tujuh pasien meninggal akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (12/8), dengan tambahan itu kini jumlah kasus positif di Lebanon mencapai 7.121 orang dan 87 pasien meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan Lebanon menjelaskan, sebenernya penambahan kasus COVID-19 sudah mengalami lonjakan sebelum peristiwa ledakan di Beirut pada Selasa (4/8).
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Juru bicara WHO Tarik Jarasevic mengatakan, perpindahan penduduk secara berkerumun dapat meningkatkan persentase penularan virus corona menjadi lebih tinggi.
Sementara Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB atau OCHA mengatakan, setelah peristiwa ledakan besar itu, Lebanon telah melakukan sejumlah pelonggaran. Sehingga penularan kasus virus corona kembali meningkat.
"Keadaan darurat di Beirut telah menyebabkan banyak tindakan pencegahan COVID-19 dilonggarkan, meningkatkan potensi penularan yang lebih tinggi dan beban kasus yang besar dalam beberapa minggu mendatang," tulis pernyataan OCHA.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini tercatat 171 orang tewas dan 6.000 warga Lebanon luka akibat ledakan itu. Selain itu, sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Sejumlah fasilitas publik juga mengalami rusak parah seperti 15 fasilitas medis, termasuk tiga rumah sakit besar.