Kasus Corona Ditemukan, Gaza Lockdown

25 Agustus 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang guru berjalan di sekolah yang didirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota Gaza, Palestina. Foto: MOHAMMED SALEM/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang guru berjalan di sekolah yang didirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota Gaza, Palestina. Foto: MOHAMMED SALEM/REUTERS
ADVERTISEMENT
Otoritas Gaza, Palestina melakukan lockdown pada Selasa (25/8). Kebijakan diambil usai 4 kasus virus corona ditemukan di tempat pengungsian.
ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan setempat mengaku prihatin atas kasus corona kamp pengungsi. Sebab, kamp itu padat dan fasilitas rumah sakit di Gaza masih terbatas.
Lockdown diberlakukan selama 48 jam dimulai pada Senin (23/8) malam, dengan menutup tempat bisnis, sekolah dan masjid. Hal ini membuat jalan-jalan di Gaza sepi, tetapi sejumlah warga bertugas mengumpulkan bahan pokok yang diperlukan selama karantina.
Toko makanan dan bahan pokok yang jumlahnya terbatas diperbolehkan tetap buka.
Mobil polisi juga berkeliling dan membuat pengumuman lewat pengeras suara, meminta warga mematuhi aturan jam malam.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan 4 kasus COVID-19 terungkap setelah seorang wanita melakukan perjalanan ke Tepi Barat saat diperiksa ternyata positif COVID-19. Pihaknya juga melakukan pelacakan kontak untuk mengurangi penyebaran infeksi.
ADVERTISEMENT
Kementerian mengatakan ada 110 kasus virus corona di dalam fasilitas karantina Gaza dan 1 kematian sejak pandemi.
Jenazah seorang wanita yang terkena virus corona di salatkan sebelum dimakamkan di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
Direktur WHO di Gaza, Abdelnaser Soboh, mengatakan sistem kesehatan di wilayah itu hanya dapat menangani 500 kasus positif pada satu waktu.
Krisis kesehatan terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.
"Tidak ada perang yang pernah memaksa orang-orang memberlakukan jam malam yang ketat, tetapi virus telah mengurung dua juta orang di Jalur itu," Freih Abu Middain, Mantan Menteri Kehakiman yang berbasis di Gaza.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)