Kasus Corona Melonjak, Malta Kembali Tutup Diskotek dan Batasi Pertemuan Publik
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP pada Senin (17/8) waktu setempat, Menteri Kesehatan Malta, Chris Fearne, mengatakan penutupan tersebut berlaku mulai Rabu (20/8).
Selain itu, kata Fearne, Malta akan membatasi pertemuan massal di depan umum yang hanya boleh dihadiri 15 orang. Adapun restoran dan toko diperbolehkan tetap buka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kasus virus corona terus meningkat di Malta. Padahal beberapa bulan lalu Malta dianggap sebagai kisah sukses di Eropa menangani pandemi.
Saat ini terdapat 607 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari puncaknya pada Maret dan April.
Lonjakan yang dimulai hampir sebulan lalu rupanya berasal dari pesta-pesta selama akhir pekan di sebuah hotel dan pesta keagamaan desa tradisional.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Malta telah mencatat total 1.375 pasien positif corona sejak 7 Maret. Dari jumlah tersebut, 759 di antaranya telah sembuh dan 9 telah meninggal.
Sementara itu, Fearne juga mengumumkan Malta akan memperkenalkan 'daftar perjalanan kuning' baru dari negara-negara yang warganya harus menunjukkan hasil tes swab negatif COVID-19 setidaknya 72 jam sebelum diizinkan masuk Malta.