Kasus Corona Melonjak, Raja Maroko Ancam Kembali Terapkan Lockdown Total

21 Agustus 2020 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawat Chaimaa membantu Dokter Meryem Bouchbika melepas APD di rumah sakit Pangeran Moulay Abdellah di Sale, Maroko (22/4). Foto: REUTERS/Youssef Boudlal
zoom-in-whitePerbesar
Perawat Chaimaa membantu Dokter Meryem Bouchbika melepas APD di rumah sakit Pangeran Moulay Abdellah di Sale, Maroko (22/4). Foto: REUTERS/Youssef Boudlal
ADVERTISEMENT
Raja Maroko, Mohammed VI, mengancam akan kembali memberlakukan lockdown total lantaran kasus positif corona melonjak dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Maroko pernah memberlakukan lockdown total pada 20 Maret. Kemudian lockdown dilonggarkan mulai akhir Juni hingga kini.
Adapun kasus positif telah melonjak menjadi lebih dari 1.000 pasien per hari sejak Maroko mencabut pembatasan ketat dicabut dan mencapai rekor tertinggi 1.766 kasus pada 15 Agustus. Salah satu daerah yang menyumbang lonjakan kasus yakni di pusat wisata, Marrakech. Hal tersebut membuat layanan kesehatan dan tenaga kesehatan melayangkan protes beberapa hari terakhir.
"Jika angka terus meningkat, Komite Ilmiah COVID-19 dapat merekomendasikan lockdown lagi, mungkin dengan pembatasan yang lebih ketat," kata Raja Mohammed VI dalam pidatonya seperti dilansir Reuters pada Kamis (20/8) waktu setempat.
Perawat ahli anestesi Najwa Bellamrabet berada di balkonnya di hotel Dawliz, Sale, Maroko (24/4). Foto: REUTERS/Youssef Boudlal
Ia menyebut memburuknya situasi kesehatan "tidak menyisakan banyak ruang untuk optimisme,".
ADVERTISEMENT
Lonjakan selama beberapa hari terakhir membuat total kasus corona di Maroko mencapai 47.638 pasien. Dari jumlah itu, 775 di antaranya meninggal dan 32.806 orang sembuh.
Pandemi corona telah membuat perekonomian Maroko diperkirakan mengalami defisit 5 persen pada tahun ini. Sementara defisit anggaran diperkirakan akan semakin dalam sebesar 7,5% dari PDB.