Kasus Corona Yogya Sempat Naik, Sri Sultan Akui karena Klaster SMK di Bantul

10 November 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X). Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X). Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih fluktuatif. Pada Rabu (3/11), angka corona melonjak 89 kasus. Jumlah itu naik drastis dibandingkan dengan penambahan rata-rata 30-an per hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) mengatakan lonjakan kasus itu dipicu dari klaster di Sedayu, Bantul.
"Seperti kemarin 30-an (tambahan kasus harian, kok jadi 89, kan gitu. Ternyata ada klaster. Sudah begitu klaster kita tutup (sekolahnya), kita tangani sudah turun lagi (kasus harian di DIY). Kemarin kan ada klaster ya SMK (di Sedayu)," kata Sri Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Rabu (10/11).
SMK N 1 Sedayu yang menjadi klaster corona terletak di perbatasan Kabupaten Bantul dan Sleman. Siswa sekolah itu ada juga yang tinggal di Sleman. Dengan begitu, kasus corona menyebar hingga Sleman.
"Faktanya bisa kita tangani terus diclose (sekolahnya). Sekarang kan sudah turun berarti tidak melebar. Ya fluktuatif begitu itu naik turun naik turun tapi ya nggak papa bisa kita kontrol dalam arti cepat penanganannya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menegaskan penyebaran corona dari Klaster Sedayu tersebut sudah terkendali. Dinkes Sleman menyusuri kontak erat hingga ditemukan kasus-kasus lainnya.
"Dinkes saya minta sejak kemarin untuk bergerak. Alhamdulillah saat ini sudah terkendali," kata Kustini, Selasa (9/11).
Ia menambahkan, dari hasil informasi yang dia terima penularan kasus ini terjadi dari kasus yang terjadi di SMK N 1 Sedayu. Dari tracing awal, ada 69 kasus tersebar di Sleman. Kemudian dalam tracing lanjutan, totalnya ada 75 orang positif
"Kemudian diteruskan dengan exit tesnya menjadi 75 yang positif. Dan semuanya OTG (orang tanpa gejala)," jelas Kustini.
Semua pasien yang terkonfirmasi corona ini kemudian menjalani isolasi, ada yang isolasi mandiri, tetapi ada yang karantina di Shelter Asrama Haji Sleman.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo mengatakan kasus SMK N 1 Sedayu itu dari hasil tracing menyebar ke wilayah lain seperti Kecamatan Kasihan, Srandakan, Pajangan, dan Sanden. Selain juga menyebar hingga Kabupaten Sleman.
"Jadi hari ini Kapanewon (Kecamatan) Sedayu 47 orang (positif corona), Kasihan 31, Srandakan 4, Pajangan 18, Sanden 16, dan Sleman 57," kata Joko B. Purnomo kepada wartawan.
Saat ini sekolah tingkat SMA sederajat di Kecamatan Sedayu ditutup sementara oleh Disdikpora DIY selama dua minggu. Hal yang sama berlaku pada jenjang SMP ke bawah, Disdikpora Bantul juga menutup sementara pembelajaran tatap muka.