Kasus COVID-19 di AS Cetak Rekor Tertinggi Akibat Omicron: 8 Juta Per Minggu

27 Januari 2022 1:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di sejumlah negara tengah melonjak drastis sejak kemunculan varian Omicron. Amerika Serikat menjadi salah satu yang memecahkan rekor kasus sejak pandemi pada 2020, dengan adanya 8 juta infeksi baru pada minggu ini.
ADVERTISEMENT
“Kasus baru COVID-19 di Amerika dalam seminggu terakhir telah menjadi yang tertinggi sejak pandemi dimulai pada 2020. Varian Omicron yang sangat menular jelas menjadi jenis yang dominan,” kata Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO, Rabu (26/1), dikutip dari Reuters.
Jumlah kasus pekanan tersebut 32 persen lebih tinggi dari minggu lalu. Sementara kasus kematian akibat COVID-19 di AS juga meningkat 37 persen, dengan 18.000 kematian baru.
Badan kesehatan regional itu menyebut Amerika Serikat terus mencapai jumlah kasus baru tertinggi, meski kasus sempat menurun hampir 1 juta pada minggu lalu.
Negara-negara bagian selatan Meksiko menunjukkan peningkatan kasus baru tiga kali lipat belakangan ini. Adapun PAHO mengungkap kasus corona baru di Brasil melonjak 193 persen selama tujuh hari terakhir.
Penumpang mengantre di Bandara Internasional John F. Kennedy selama penyebaran varian virus corona Omicron di Queens, New York City, AS. Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Sementara itu, anak-anak di AS menghadapi krisis pendidikan terburuk yang pernah ada dengan jutaan anak belum kembali ke sekolah tatap muka. Dengan situasi yang ada, PAHO merekomendasikan agar negara mencoba membawa para anak kembali ke sekolah dengan cara aman untuk melindungi sosial, mental dan fisik, serta kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT
PAHO mendesak orang tua untuk membawa anak-anak mereka divaksinasi. Para orang tua diingatkan bahwa banyak negara telah mengizinkan pemberian vaksin COVID-19 kepada anak dan remaja dengan aman.
Seorang anak laki-laki menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Skippack, Pennsylvania, AS, Rabu (3/11). Foto: Hannah Beier/REUTERS
Terlebih pekan lalu, kelompok ahli WHO terkait imunisasi mengesahkan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc untuk anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun. Menurut PAHO, ini adalah titik terang bagi negara-negara untuk meluncurkan vaksinasi corona bagi anak.