Kasus COVID-19 di Kampung Wirobrajan Yogyakarta Bertambah Jadi 29 Orang

12 Mei 2021 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Yogyakarta terus mentracing kasus COVID-19 yang terjadi di salah satu kampung, tepatnya di RT 56/RW 12 Kelurahan Wirobrajan, Kecamatan Wirobrajan.
ADVERTISEMENT
Jika sebelumnya ada 10 warga yang positif corona hasil PCR, kini ada tambahan 19 orang positif PCR yang keluar 11 Mei lalu. Saat ini, total warga yang positif COVID-19 di kampung tersebut menjadi 29 orang.
"29 (total). 10 di rawat di rumah sakit, selebihnya kemungkinan masuk shelter. Hal itu dari permintaan warga, yang diwakili para pimpinan kampung/RW/RT dan LPMK," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/5).
Heroe menjelaskan total sudah ada 80 orang yang ditracing. Mereka menjalani tes seperti antigen maupun PCR.
"Perlu diketahui, sejak kasus pertama muncul, sudah dilakukan tracing dan tes antigen dan PCR total ada 80 tes tracing," katanya.
Pemkot Yogya juga terus melakukan perluasan tracing untuk menemukan kontak erat baru di kampung tersebut. Saat ini mobilitas di RT tersebut juga dibatasi.
ADVERTISEMENT
"Kecepatan dilakukan tes terhadap kontak erat atau screening, maka kita juga bisa semakin cepat untuk menentukan, sampai berapa lama pembatasan akses atau lockdown yang akan dilakukan," katanya.
Dia menjelaskan RT tersebut menjadi satu-satunya RT yang masuk zona merah. Untuk itu Salat Id di kampung tersebut dilakukan di rumah masing-masing.
"Warga RT tersebut dalam salat Id besok tidak boleh dilakukan jemaah, tetapi dilakukan di rumah masing-masing," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus corona terjadi di sebuah kampung di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Puluhan orang dilaporkan positif corona di RT 56/RW 12 Kelurahan Wirobrajan yang terkenal sebagai kampung padat penduduk.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa kasus awal masih ditelusuri. Namun pada 13 April lalu ada seorang ibu yang sudah sepuh sakit. Ketika diperiksakan ternyata terpapar corona.
ADVERTISEMENT
"Yang kemudian menular ke anak dan suami. Si Ibu itu, yang memang komorbid akhirnya meninggal," kata Heroe, Senin (10/5).
Lanjutnya, tetangga yang lain yang juga saudara dari ibu tersebut juga ada yang terpapar corona. Tetangga yang berada di depan rumah itu juga ada yang kedapatan terpapar corona.
"Bahkan oleh keluarga besar, rumahnya sempat digunakan buka bersama oleh keluarga besarnya atau trahnya," ujar Heroe.