Kasus Demam Berdarah Bertambah di Cianjur, 1 Orang Meninggal Dunia

14 Januari 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti, vektor demam berdarah dengue. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti, vektor demam berdarah dengue. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang 14 warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sepanjang Januari 2022 ini. Dilaporkan satu orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Belasan lainnya masih mendapatkan perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Cianjur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzi mengatakan, angka kasus DBD selalu meningkat di musim pancaroba atau perubahan cuaca di awal tahun.
"Sepanjang bulan ini (Januari), jumlahnya mencapai 14 orang dan satu di antaranya meninggal dunia akibat terjangkit DBD," kata Irvan, Jumat (14/1).
Sejumlah warga di tiga wilayah kecamatan yang rawan terjangkit DBD, yaitu Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Cilaku. Pasalnya, disebutkan Irvan, wilayah tersebut adalah lokasi padat penduduk.
"Ketiga kecamatan tersebut merupakan wilayah padat penduduk. Pada saat di satu daerah ada kasus DBD maka tim kesehatan akan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan epidemiologi," jelasnya.
Ilustrasi fogging. Rabu (24/11/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Irvan mengimbau agar masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya agar terhindar dari penyakit. Termasuk dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
ADVERTISEMENT
"Kita gencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan memaksimalkan 3M plus yakni Menguras, Mengubur, Menutup dan Merapikan botol bekas serta pengasapan atau fogging," tandasnya.