Kasus Dugaan Penculikan Karyawati oleh Sopir Taksi Grab Berakhir Damai

11 Februari 2020 17:47 WIB
comment
31
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawati T memberikan keterangna terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawati T memberikan keterangna terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus percobaan penculikan yang dilakukan oleh sopir taksi mitra Grab bernama Muhamad Imam Shohibi terhadap karyawati berinisial T berakhir damai. Setelah dikonfrontasi, T mengaku salah paham terhadap Imam saat sedang mengantarnya pada Jumat (7/2) lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi dikarenakan driver tersebut pun baru memulai jadi driver selama satu bulan dan terjadi human error kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya," kata wanita yang tidak mau memberikan nama lengkapnya itu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2).
Imam saat itu kesulitan dalam memahami cara kerja fitur map di aplikasi Grab karena baru menjadi sopir taksi online.
Imam ketika itu dicurigai korban sedang berbicara dengan seseorang menggunakan handy talkie. Namun ternyata Imam tengah berbicara dengan keluarganya menggunakan handphone.
"Beliau menerima telepon tersebut ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga dan telah diperiksa panggilan telepon dia. Itu dia sedang menelpon orang tuanya tetapi memang dia pelankan suaranya karena dia tidak mau mengganggu katanya," jelas T.
ADVERTISEMENT
T juga menyampaikan permohonan maaf kepada Imam yang telah dirugikan akibat laporannya. Ia juga akan mencabut laporan polisi terkait kasus tersebut.
"Saat ini saya dan driver sudah saling meminta maaf dan memaafkan atas kesalahpahaman yang terjadi. Maka dari itu saya memohon maaf kepada Muhamad Imam Shohibi, keluarga dan pihak Grab atas keramaian yang terjadi. Secepatnya per hari ini juga saya mau cabut laporannya," ucap T.
Karyawati T dan Sopir taksi Online, Imam, berdamai terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Dalam kesempatan sama Imam juga turut menyampaikan permohonan maafnya karena membuat T tidak nyaman. Imam menegaskan tidak punya niat untuk melakukan penculikan.
"Saya belum memahami aplikasi Grab kali ya. Ini juga buat pelajaran saya, jadi saya minta maaf karena ketidaknyamanan Mba atas semua kejadian ini. Terima kasih," kata Imam.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa ini pria asal Brebes itu mengaku sangat dirugikan. Namun ia tidak mau memperpanjang kasus itu dengan melaporkan balik atau menuntut kompensasi.
"Merasa dirugikan, iya. Karena nama imej saya tercemar, tapi kalau setelah klarifikasi jadi saya merasa nyaman lagi lah. Tenang lagi," kata Imam.
Ia juga berniat untuk segera mengurus akun Grabnya yang disuspend manajemen agar bisa kembali bekerja sebagai sopir taksi.
Karyawati T dan Sopir taksi Online, Imam, berdamai terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Kasus ini sebelumnya viral di media sosial Instagram dan Twitter. Penumpang tersebut curiga dengan sopir yang tak mengarahkan kendaraannya ke lokasi tujuan, dan terus berbisik dengan lawan bicaranya di handy talky.
Sopir tersebut melaju kencang padahal penumpang itu sudah protes. Akhirnya, penumpang itu memencet emergency call di aplikasi taksi online.
ADVERTISEMENT
Perempuan itu akhirnya berhasil dihubungi oleh customer care dan pihak aplikator langsung melacak lokasi korban. Penumpang tersebut akhirnya diturunkan di jalan tol.