Kasus Harian Corona Kembali Meningkat, Turki Batasi Pembukaan Sekolah

9 September 2020 1:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria mengibarkan bendera Turki di luar Hagia Sophia, di Istanbul, Turki, Jumat (24/7). Foto: Omer Kuscu/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria mengibarkan bendera Turki di luar Hagia Sophia, di Istanbul, Turki, Jumat (24/7). Foto: Omer Kuscu/AP Photo
ADVERTISEMENT
Pemerintah Turki akan melakukan pembatasan terhadap proses belajar di sekolah mulai Selasa (8/9). Keputusan itu diambil akibat penambahan kasus harian dan kasus kematian akibat COVID-19 kembali meningkat.
ADVERTISEMENT
Selama pembatasan, sekolah diminta hanya memprioritaskan hanya termuda di tingkat dasar yang bisa tetap pergi ke sekolah.
Menteri Pendidikan Turki, Ziya Selcuk, mengatakan nantinya hanya siswa pra-sekolah dan tingkat pertama yang dibolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Kami akan melakukan seluruh rencana pembukaan ini secara lebih terkontrol dan tentunya bertahap," kata Selcuk seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/9).
Selcuk menambahkan, pembatasan itu akan terus dievaluasi sebelum pemerintah kembali membuka seluruh institusi pendidikan di Turki menuju fase berikutnya.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Istanbul, Turki. Foto: Reuters/Umit Bektas
Dalam sistem pembelajaran tatap muka, pelajar tahun pertama dijadwalkan masuk satu hari dalam seminggu. Kemudian masuk dua hari di minggu berikutnya.
Sedangkan bagi siswa yang yang tidak mengizinkan kembali sekolah oleh orang tuanya, tetap dapat melanjutkan pendidikan secara jarak jauh. Sehingga pembelajaran di sekolah akan mencakup pembelajaran jarak jauh dan tatap muka.
ADVERTISEMENT
Turki kembali membuka sekolah karena mereka tak lagi memberlakukan lockdown. Sebagai gantinya, Turki terus mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan kebersihan untuk mencegah penyebaran virus.
Hingga saat ini tercatat jumlah warga Turki yang terpapar virus corona sebanyak 283.270 orang. Sementara jumlah pasien meninggal mencapai 6.782 orang.